SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Ribuan perempuan berlari penuh semangat di bawah hangatnya matahari pagi Surabaya, hari ini, Minggu (9/11/2025). Dengan wajah ceria dan langkah mantap, mereka memenuhi area Universitas Ciputra, Sambikerep, untuk ambil bagian dalam Woman Warrior Run 2025, sebuah ajang lari khusus perempuan yang memadukan energi, inspirasi, dan kepedulian sosial.
Pelepasan peserta dilakukan langsung oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin didampingi Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Zainul Bahar dan sejumlah pejabat utama Kodam V/Brawijaya. Sekitar 2.500 peserta mengikuti lomba dalam dua kategori, 10K dan 5K, dengan antusiasme yang membuncah.
Suasana pagi itu terasa meriah. Musik, sorak dukungan, dan tawa para peserta berpadu menciptakan atmosfer kebersamaan yang hangat. Tak hanya dari kalangan militer, banyak komunitas olahraga, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga ikut berlari bersama.
Margaret selaku Ketua Panitia menjelaskan bahwa Woman Warrior Run diadakan untuk mendorong kesadaran pentingnya kesehatan dan gaya hidup aktif, khususnya bagi perempuan.
“Kami ingin mengajak para perempuan untuk berani bergerak, menantang diri, dan menemukan kekuatannya sendiri lewat olahraga,” ujarnya.
Lebih dari sekadar lomba, kegiatan ini juga diisi dengan aksi sosial. Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin menyerahkan donasi sebesar Rp 100 juta kepada Yayasan Jantung Indonesia, untuk membantu anak-anak dengan kelainan jantung bawaan.
Sementara itu, Ketua Persit KCK Daerah V/Brawijaya, Ibu Vira Rudy Saladin, memberikan bantuan kepada pengemudi online perempuan dan Warakawuri binaan Persit, wujud nyata solidaritas dan empati di tengah kebugaran dan semangat kompetisi.
Dalam sambutannya, Pangdam Rudy menegaskan bahwa olahraga tak hanya menyehatkan tubuh, tapi juga memperkuat rasa kemanusiaan. “Olahraga adalah sarana membangun kebersamaan dan menumbuhkan semangat kemanusiaan. Dari tubuh yang sehat, lahir solidaritas dan kepedulian,” katanya.
Acara Woman Warrior Run 2025 berlangsung aman dan penuh kegembiraan. Di balik keringat dan tepuk tangan, tersimpan pesan kuat bahwa kekuatan perempuan bukan hanya pada langkahnya yang cepat, tetapi juga pada hatinya yang peduli dan pantang menyerah.(*)
Kontributor: Bambang
Editor: Abdel Rafi
