Berdasarkan keterangan ACT, kamp pengungsian Baglar Mahalesi hanya berjarak kurang lebih 61 Km dari kota Aleppo jika ditilik menggunakan aplikasi jelajah Google Maps. Tentu, walau perjalanan menuju Aleppo hanya sekira hitungan satu jam perjalanan, jalan membentang menuju Aleppo tak bisa begitu saja dilintasi, ada gerbang perbatasan super ketat yang tak bisa ditembus sembarangan. Ada risiko keamanan yang harus dipikirkan matang.
Kamp pengungsi yang jadi sasaran di Baglar Mahalesi adalah kompleks pengungsian cukup besar yang dikelola oleh sebuah NGO asal Suriah. Kompleks ini memiliki dapur umum, pusat pendidikan, pusat bermain anak, masjid dan ruang-ruang untuk tempat para penghuni komplek ini bertatapmuka dan bersilaturahim.
“Terimakasih, semoga dibalas kebaikan oleh Allah. Alhamdulillah, kebutuhan dapur dan logistik kami terpenuhi untuk dua pekan ke depan”, seru Abdul Hamid, kordinator logistik kompleks Baglar Mahalesi.
Untuk diketahui, pemerintah Turki pernah mengatakan, gerbang perbatasan Turki sebelah Selatan menghubungkan Sarmada atau Idlib di Suriah adalah jalur lintas batas paling sibuk antara kedua negara. Wajar jika kini, kamp pengungsian warga sipil Suriah di sebelah selatan Turki penuh sesak dengan para pengungsi. Kota yang jadi sasaran distribusi bantuan ACT ini pun berubah jadi The Little Syria karena begitu banyaknya jumlah pengungsi Suriah di daerah ini.
Catatan terbaru yang dirilis oleh pemerintah Turki menyebut angka 95 ribu lebih pengungsi Suriah di kota ini. Padahal hasil sensus penduduk tahun 2012 silam hanya ada 89 ribu penduduk asli yang memegang identitas penduduk Turki. Artinya, jumlah pengungsi Suriah di Kota ini sudah melebihi populasi asli.
(ssr/bti)