SURABAYA – Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) sebagai salah satu sentra pelayanan kesehatan masyarakat terus mengembangkan kualitas pelayanannya. Salah satu pelayanan yang saat ini tengah dikembangkan adalah pelayanan terhadap penyakit kanker.
Tak tanggung-tanggung untuk meningkatkan pelayanan terhadap penyakit kanker, RS Unair bekerjasama dengan pusat kanker Icon Cancer Center dari Singapura. Kerja sama yang terjalin berfokus pada tiga bidang seperti pelayanan, pendidikan, dan penelitian.
Direktur RS Unair Prof. Dr. dr. Nasronudin, SpPD., KPTI FINASIM mengatakan bahwa kerjasama dengan Icon Cancer Center tersebut merupakan sejarah baru bagi RS Unair.
“Ini sesuai dengan program pemerintah ya, agar kerja sama terus dibangun. Misal ada pasien yang berobat di Singapura untuk kontrol rutin bisa dilakukan di RS Unair,” ujarnya pada media ini.
Menurut Nasron -sapaan akrabnya- RS Unair merupakan rumah sakit pertama yang bekerja sama dengan pusat kanker di Singapura tersebut. Upaya ini merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mewujudkan health tourism yang saat ini tengah digarap.
“Begitu banyak orang Indonesia yang ke Singapura untuk berobat. Harapannya kerja sama ini dapat menjadi awal kolaborasi yang baik antara Indonesia dan Singapura dalam penanganan kanker,” imbuhnya.
Nasron menjelaskan bahwa RS Unair memiliki sistem layanan terpadu dalam penanganan kanker. Satu pasien kanker akan ditangani oleh multidisiplin ilmu yang berbeda.
“Dalam penanganan satu pasien ada penanganan dari onkologi, penyakit dalam, bedah, hingga paliatif. RS Unair dan Singapura saat ini sama-sama sedang mengembangkan layanan ini,” jelasnya.
Penanganan kanker, lanjut Nasron- akan menjadi salah satu layanan unggulan dalam health tourism yang diusung RS Unair.
“Kanker ini kasusnya begitu banyak dan progresif fatal. Perlu ada teknologi yang dikembangkan bersama agar kemungkinan fatal bisa dikurangi dan kualitas hidup pasien kanker bisa meningkat sehingga angka harapan hidupnya juga panjang,” ungkapnya.
Sementara itu, CEO Icon SOC Pte Ltd, Serena Wee Hui Yan menerangkan alasan dipilihnya RS Unair sebagai mitra kerja sama.
“Kualitas RS Unair sudah tidak perlu diragukan lagi. Memang ada banyak rumah sakit di Indonesia namun bagi kami RS Unair merupakan mitra yang terbaik dalam melakukan kerja sama,” terangnya.
Serena optimis bahwa kerja sama yang dilakukan ini bisa berjalan dengan baik.
“Kesempatan ini dapat membuat dokter kami bisa menjalin hubungan baik dengan dokter di RS Unair untuk berdiskusi dalam memecahkan kasus yang ada. Sehingga bisa meningkatkan kompetensi. Saya rasa kerja sama ini akan berjalan dengan baik,” ucapnya.
Kerjasama antar dua lembaga tersebut didasarkan pada fakta bahwa kanker menjadi masalah penyakit tidak menular yang angka kejadiannya masih tinggi di Indonesia.
Menurut keterangan Manajer SDM RS Unair, dr. Pradana Zaky Romadhon, SpPD., KHOM FINASIM, dalam satu hari saja, RS Unair menerima 10 hingga 20 pasien kanker baru.
“Kalau ditambah dengan pasien lama dalam sehari kami bisa menerima 45 pasien dan angka ini terus meningkat,” katanya.
Zaky menambahkan bahwa kondisi pasien yang datang ke RS Unair, berbagai macam mulai dari stadium awal hingga akhir.
“Kanker payudara masih mendominasi kasus yang terjadi. Selain itu ada kasus lain seperti kanker serviks, kanker paru, kanker getah bening, kanker tenggorokan, dan lainnya,” paparnya mengakhiri keterangan.
(mar/pkip/bti)
