JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Komando Pasukan Khusus (Kopassus) meresmikan pembentukan sejumlah satuan baru sekaligus melantik para pejabatnya dalam Upacara Peresmian Satuan dan Pelantikan Pejabat Baru, Kamis (18/9/2025).
Langkah ini merupakan bagian dari validasi organisasi untuk memperkuat struktur dan meningkatkan kesiapan operasional Kopassus menghadapi tantangan masa depan.
Dalam amanatnya, Panglima Kopassus (Pangkopassus) Letnan Jenderal TNI Djon Afriandi menegaskan pentingnya validasi satuan baru sebagai bentuk modernisasi pertahanan Indonesia.
“Tidak ada bangsa yang benar-benar merdeka tanpa tentara yang tangguh dan kuat. Validasi ini adalah bagian dari transformasi Kopassus menuju kekuatan pertahanan yang modern, adaptif, dan profesional, dengan satu kepentingan: menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Satuan Baru yang Diresmikan
Beberapa satuan strategis yang diresmikan antara lain:
- Satuan Dukungan Administrasi (Satdukmin), dipimpin Letkol Inf Andi Yuliazi.
- Satuan Dukungan Logistik (Satduklog), dipimpin Letkol Cke Hinsa Panusunan Silaen.
- Resimen Latihan Pertempuran dan Perjuangan (Menlatpurjuang), dipimpin Letkol Inf Dhanang Agus Setiawan.
- Satuan Siber (Satsiber), dipimpin Mayor Cke Andri Danis T.Y.
- Detasemen Polisi Militer (Denpom), dipimpin Mayor Cpm Andri Prasetyo.
Selain itu, Kopassus juga menambah 23 batalyon baru di jajaran grup pasukan khusus, serta memperkuat 6 Detasemen Anti-Teror (Den AT) yang ditempatkan di lima pulau besar di Indonesia. Penempatan ini bertujuan mempercepat respons terhadap ancaman militer maupun non-militer, sekaligus meningkatkan efektivitas operasi di seluruh wilayah.
Dengan validasi satuan ini, Kopassus tidak hanya memperkuat dukungan logistik, administrasi, dan latihan, tetapi juga mengokohkan kemampuan tempur modern termasuk di bidang siber dan kontra-terorisme.
“Dengan struktur yang lebih solid dan respons yang lebih cepat, Kopassus siap menghadapi setiap bentuk ancaman demi menjaga kedaulatan bangsa,” tutup Pangkopassus. (*)
Editor: Tommy dan Abdel Rafi
