SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Bulan Desember kembali dimaknai sebagai “Bulan Gus Dur” oleh berbagai kalangan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan haul Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tidak hanya digelar di kediaman atau makam almarhum, tetapi juga di ruang-ruang publik di berbagai daerah.
Di Surabaya, Barisan Kader (BariKade) Gus Dur Jawa Timur menggelar Haul Gus Dur ke-16 sekaligus tasyakuran atas gelar Pahlawan Nasional di Taman Bungkul, Kamis (18/12/2025) malam. Acara dijadwalkan dimulai pukul 19.00 WIB dan akan dihadiri putri Gus Dur, Yenny Wahid.
Wakil Ketua Umum DPP BariKade Gus Dur, Sudarsono Rahman, mengatakan bahwa peringatan haul di ruang publik dimaksudkan agar nilai-nilai pemikiran Gus Dur terus hidup dan dirasakan oleh masyarakat luas.
“Enam belas tahun Gus Dur wafat, tetapi keteladanan, gagasan, dan bahkan humor-humor segarnya masih bersama kita. Karena itu, haul tidak harus dilakukan di satu tempat, melainkan bisa digelar di mana saja oleh siapa saja,” ujar Sudarsono, Kamis (18/12/2025).
Menurut Sudarsono, Gus Dur dikenang sebagai sosok humanis yang menjunjung tinggi martabat dan potensi manusia, serta memperjuangkan kehidupan bersama yang lebih adil, toleran, dan berkeadaban. Cara berpikir tersebut dinilai semakin relevan di tengah masyarakat majemuk.
“Gus Dur mewariskan cara pandang tentang perbedaan, terutama dalam relasi agama dan kebangsaan. Bagi Gus Dur, agama adalah sumber pembebasan, bukan alat penaklukan,” kata dia.
Sudarsono berharap peringatan haul tidak berhenti pada seremonial, tetapi menjadi ruang refleksi bersama agar lahir generasi penerus yang mampu melanjutkan pola pikir dan keberanian moral Gus Dur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain rangkaian haul malam hari nanti, BariKade Gus Dur Jawa Timur juga menggelar Khotmil Quran pada Kamis (18/12/2025) pagi bersama Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh (JQH) NU. Kegiatan tersebut ditujukan untuk mendoakan Kota Surabaya dan Jawa Timur agar tetap aman dan tenteram, sekaligus mendoakan masyarakat yang terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.(*)
Kontributor: Tommy
Editor: Abdel Rafi
