Tuesday, May 7, 2024
HomeEkonomikaAtasi Stunting, Guru Besar Unair Kembangkan Tepung Multiguna N2O

Atasi Stunting, Guru Besar Unair Kembangkan Tepung Multiguna N2O

Tepung Multiguna N2O yang dikembangkan oleh guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Prof. Dr. Ir. Annis Catur Adi, MSi., disebutkan sangat cocok untuk membantu mengatasi stunting. (foto: istimewa)

SURABAYA – Stunting masih menjadi salah satu permasalahan yang penting. Pemerintah melalui sinergi berbagai macam kementerian/lembaga melakukan banyak program intervensi pengentasan stunting.

Guna membantu pemerintah dalam upaya pencegahan stunting itulah, ahli gizi Prof. Dr. Ir. Annis Catur Adi, MSi., mengembangkan penelitian tepung padat gizi. Hal tersebut mengingat banyak balita dan anak-anak yang membutuhkan asupan gizi untuk menunjang tumbuh kembangnya.

“Namun, tidak banyak jenis makanan kaya gizi yang cocok untuk usia rentan seperti mereka,” ujar Annis pada media ini.

Annis pun kemudian, mengembangkan penelitian formulasi tepung komposit tinggi protein dan mengandung vitamin serta mineral bernama Tepung Multiguna N2O. “Tepung itu berasal dari protein ikan lele dan ubi fermentasi dengan 10 vitamin dan 6 mineral,” imbuhnya.

Annis menjelaskan bahwaTepung Multiguna N2O yang ia kembangkan merupakan produk yang tepat untuk perbaikan gizi bagi balita dan anak-anak. Mengingat, tepung tersebut mudah bercampur dengan berbagai olahan pangan lain. Misalnya kue, roti, lauk pauk, dan jenis olahan lainnya.

“Penelitian ini menggunakan bahan baku pangan lokal bermutu gizi tinggi. Ikan lele kaya akan protein hewani dan tepung ubi fermentasi kaya akan prebiotik sehingga cocok untuk perbaikan gizi balita stunting,” papar Dosen Gizi FKM Unair itu.

Pria yang juga merupakan Ketua DPD PERGIZI PANGAN Jawa Timur itu turut menerangkan bahwa produk Tepung Multiguna N2O telah melalui proses uji laboratorium untuk melihat karakteristik produk dan uji keamanan pangan dan akhirnya diterima serta saat ini sudah sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) 3571:2018.

“Tepung ini sudah diuji di laboratorium yang terstandar Komite Akreditasi Nasional (KAN). Sehingga aman, bermanfaat, dan halal. Klaim tinggi protein dalam tepung juga telah sesuai dengan standar Peraturan BPOM Nomor 1 Tahun 2022 serta telah tersertifikasi halal,” detailnya.

Saat ini, lanjut Annis, Tepung Multiguna N2O tengah mengajukan hak paten difasilitasi Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Universitas Airlangga tempatnya mengajar.

“Penerbitan jurnal dan sertifikasinya masih dalam proses. Harapannya, tepung ini dapat dimanfaatkan masyarakat luas sebagai substitusi atau komplemen untuk menyehatkan makanan olahan rumah tangga maupun olahan industri,” tuturnya.

Annis berharap penelitiannya dapat menjadi inspirasi bagi para peneliti lain. Khususnya untuk terus melakukan inovasi terhadap pangan lokal di Indonesia.

“Penelitian ini merupakan wujud nyata sumbangsih saya sebagai dosen peneliti dalam memberdayakan kesehatan masyarakat, terutama kelompok rawan gizi, melalui produk makanan yang enak, sehat, dan halal,” pungkasnya.

(mar/pkip/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular