BLITAR, CAKRAWARTA.com – Sebanyak 750 personel gabungan TNI-Polri dan instansi terkait dikerahkan untuk mengamankan peringatan Satu Suro dan Suran Agung 2025 di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Langkah ini ditandai dengan apel gelar pasukan yang digelar di Alun-Alun Kantor Pemkab Blitar, Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Kanigoro, Sabtu (28/6/2025). Apel dipimpin langsung Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman, dengan Kapolsek Kanigoro AKP Didik Sugiharto sebagai komandan apel.
“Total ada 750 personel yang kita siagakan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman, tertib, dan kondusif,” ujar AKBP Arif dalam sambutannya.
Menurut Kapolres, pengamanan ini tidak hanya difokuskan pada lokasi-lokasi keramaian, tetapi juga mencakup jalur-jalur yang biasa digunakan warga maupun pendekar dari berbagai daerah untuk melakukan kirab dan pengesahan warga baru, khususnya dari organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Pendekatan Humanis, Antisipasi Gesekan
Kapolres menegaskan, pendekatan pengamanan tahun ini dilakukan secara preemtif dan preventif, dengan strategi yang lebih humanis namun tetap tegas. Upaya ini, kata dia, melibatkan kolaborasi erat dengan tokoh masyarakat, tokoh perguruan silat, dan stakeholder terkait untuk menghindari potensi gesekan sosial.
“Kegiatan Suroan adalah tradisi luhur masyarakat Jawa. Ini bukan sekadar budaya, tapi juga momentum spiritual yang harus dijaga bersama,” ujar AKBP Arif.
Sementara itu, Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Hendra Sukmana menambahkan bahwa kehadiran aparat dalam gelar pasukan adalah bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga situasi tetap aman selama bulan Suro, sekaligus menjaga kehormatan budaya yang diwariskan para leluhur,” tegas Hendra.
Apel tersebut juga dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Blitar, antara lain Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, Wakil Ketua DPRD Moh Rifai, serta perwakilan dari sejumlah perguruan silat seperti Ketua PSHT Cabang Blitar Ibnu Sudibyo dan Ketua Pamter PSHT Karji Riyanto.
Keterlibatan para tokoh ini menjadi elemen penting dalam menciptakan suasana yang harmonis di tengah tingginya mobilitas masyarakat selama bulan Suro.
Rangkaian kegiatan Satu Suro dan Suran Agung setiap tahunnya memang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya di Blitar dan sekitarnya. Namun di balik kekhidmatannya, dibutuhkan kerja keras dan koordinasi lintas sektor agar tradisi ini tetap berjalan dengan damai dan bermartabat.
“Kami optimistis, dengan sinergi semua pihak, tahun ini bisa kita lalui tanpa insiden yang mencederai semangat persaudaraan dan nilai-nilai luhur budaya kita,” pungkas Kapolres.(*)
Editor: Abdel Rafi
