
MADIUN, CAKRAWARTA.com – Dalam senyap yang jarang tersorot kamera, ia bekerja tanpa tepuk tangan. Di balik barak dan layar sunyi ruang redaksi, Mayor Cpl Eko Sudarto menanam nilai, merawat mimpi, dan membangun manusia.
Selama hampir dua tahun menakhodai Penerangan Korem (Penrem) 081/DSJ, Eko tak sekadar menjalankan tugas formal sebagai perwira menengah TNI AD. Ia meninggalkan jejak yang dalam: legacy pengabdian lewat pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia.
“Pelatihan jurnalistik yang kami selenggarakan adalah bentuk upaya nyata untuk meningkatkan profesionalisme insan penerangan TNI AD,” ungkap Eko dalam keterangannya pada media ini, Sabtu (28/6/2025).
Tak hanya bagi personel Penrem, pelatihan itu juga menyentuh satuan penerangan lain di jajaran Korem. Mulai dari teknik dasar menulis, penggunaan alat penerangan, hingga menyelami nilai-nilai etika komunikasi militer.
Bagi Eko, dunia penerangan bukan sekadar menyusun kata atau membidik gambar. Ini tentang membentuk karakter dan ketajaman analisis, memahami dinamika media, serta menjaga wajah institusi TNI AD di ruang publik.
“Kemajuan teknologi informasi saat ini menuntut kita terus beradaptasi. SDM yang mumpuni jadi kunci utama,” tegasnya.
Mayor Eko sadar, secanggih apapun Alsuspen (alat khusus penerangan) yang dimiliki, tanpa ditopang kualitas manusia yang mengoperasikannya, hasilnya tak akan optimal. Sebaliknya, SDM yang unggul dapat menghidupkan bahkan peralatan yang terbatas.
“Karena itu saya fokus di pembangunan SDM. Alat bisa rusak, tapi ilmu dan integritas akan bertahan lebih lama,” imbuhnya dengan tenang.
Kini, ketika masa tugasnya di Penrem 081/DSJ nyaris usai, tak ada pesta perpisahan megah atau taburan medali. Tapi ada rasa syukur dari mereka yang sempat disentuh gagasan, dibimbing langsung, dan tumbuh bersama di ruang-ruang sederhana pelatihan.
Pengabdian Mayor Eko bukan cerita heroik yang lantang diteriakkan. Tapi ia hadir seperti matahari: tak diminta pun tetap menyinari.(*)
Kontributor: Arwang
Editor: Abdel Rafi