Surabaya, – Universitas Airlangga (Unair) kembali menunjukkan tajinya sebagai salah satu kampus bonafid di Indonesia. Baru-baru ini, Bank Indonesia (BI) memberi penghargaan khusus kepada Unair dalam rangka mengapresiasi komitmen salah satu kampus terbaik di Asia itu dalam Seleksi Penerimaan Pendidikan Calon Pegawai Asisten Manajer (PCPM) pada Kamis (6/6/2024).
“Jadi kita dipandang sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen paling baik dalam program ini. Kita selalu hadir dalam rangkaian kegiatan yang dilakukan. Selain itu juga aktif memberi masukan dan komitmen kita menyiapkan kandidat yang kita kirim dinilai baik,” ujar Direktur Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Unair, Elly Munadziroh pada media ini, Senin (10/6/2024).
Selama 4 tahun terakhir, lanjut Elly, Unair memang bekerja sama dengan BI dalam hal PCPM dimana Unair memberikan persiapan khusus terhadap mahasiswa yang berminat mengikuti program ini.
“Kita menggandeng Airlangga Assesment Center untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa dimana secara umum pembekalan yang diberikan berupa pengembangan soft skill,” imbuh Elly.
Selain itu, DPKKA, lanjut Elly, juga aktif mengundang alumni Unair yang sudah berkarir di BI untuk membagikan pengalaman dan pengetahuannya. “Bahkan, mulai tahun ini kami membuka pelatihan dan pembekalan 2 bulan sebelum pihak BI membuka PCPM,” ujarnya. Langkah itu ia lakukan guna memaksimalkan peluang kelolosan kandidat dari Unair dalam PCPM.
Menurutnya, BI merupakan salah satu perusahaan yang bonafid. Maka dari itu, proses rekrutmen pegawainya juga dilakukan secara ketat dan obyektif. “Diprediksikan mahasiswa yang lolos PCPM ini memiliki peluang menjadi pimpinan BI yg akan bernegosiasi masalah keuangan baik nasional bahkan internasional,” tandasnya.
Karena itulah, pihak Unair, lanjut Elly mendukung penuh persiapan karir mahasiswa dan alumni. Namun, dalam hal ini, kesadaran individu akan peluang karir juga harus terbuka.
“Mahasiswa harus menyiapkan lebih dini lagi jika ingin berkarir di BI,” pungkas guru besar Fakultas Kedokteran Gigi itu.
(Afifah/Khefti/Rafel)