Saturday, April 20, 2024
HomePolitikaDaerahKeponakan Mahfud MD Ini Prediksi Partai Masyumi Reborn Sulit Berkembang

Keponakan Mahfud MD Ini Prediksi Partai Masyumi Reborn Sulit Berkembang

Firman Syah Ali, Kordinator Sahabat Mahfud MD Jawa Timur ini memprediksi bahwa rencana pendirian Partai Masyumi reborn hanya akan membuang-buang energi umat. Salah satu nama yang muncul dalam bursa kandidat Walikota Surabaya dalam Pilwali 2020 ini memprediksi Partai Masyumi reborn akan sulit berkembang. (foto: istimewa)

 

SURABAYA – Rencana sejumlah tokoh mendirikan partai ideologis Islam Masyumi Reborn mendapat tanggapan dari Koordinator Sahabat Mahfud MD Jawa Timur, Firman Syah Ali. Menurutnya, partai tersebut akan sulit berkembang karena beberapa hal.

Pertama, berdasarkan hasil survey LSI tahun 2019 lalu, ormas Islam terbesar di Indonesia adalah NU, yaitu 49,5 persen. Sedangkan massa NU yang besar itu dipastikan tidak akan bergabung ke dalam Partai Masyumi Reborn.

“Kalaupun ada yang bergabung itu satu dua saja. Sifatnya juga oknum dan tidak seberapa besar pengaruhnya di tengah-tengah massa NU,” ujar Cak Firman -sapaan akrabnya- kepada cakrawarta.com, Selasa (10/3/2020) pagi.

Selanjutnya, alasan kedua, menurut Cak Firman, ormas Muhammadiyah yang dulu menjadi anggota istimewa Partai Masyumi, menurut LSI hanya berjumlah 4,3% dari seluruh penduduk muslim indonesia dimana, “Jumlah sekecil itupun sudah tersebar di PAN, PBB, PKS dan Golkar,” imbuhnya.

Alasan ketiga, menurut kader PMII itu, kekuatan Masyumi yang awal bertumpu pada pegawai negeri, karena waktu itu mereka itu masih boleh aktif berpolitik. Sekarang aturan tersebut telah berubah dimana mereka tidak boleh lagi aktif berpolitik bahkan TNI POLRI tidak punya hak pilih.

“Inti kekuatan kader Masyumi lama adalah Islam priyayi alias Islam kota yang banyak diikuti oleh pegawai pemerintah. Ini tidak mengherankan karena Muhammadiyah sebagai anggota istimewa Masyumi lama alias sebagai inti dari Masyumi lama merupakan Ormas PNS, didirikan oleh PNS Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat yang bernama Mas Ngabehi Ngabdul Darwis alias Ahmad Dahlan. Ormas ini didukung penuh oleh Sultan HB VII beserta segenap jajaran PNS maupun militer kraton yang pada gilirannya Ormas ini sangat disukai dan diikuti oleh para pegawai negeri hingga saat ini. Tapi Posisi pegawai negeri sekarang dilarang aktif politik, sehingga Partai-partai politik berbasis eks Masyumi sulit berkembang termasuk kemungkinan besar Bakal Calon Parpol Masyumi Reborn,” paparnya detail.

Alasan terakhir menurut Cak Firman dikarenakan pemahaman Islam Isoteris saat ini lebih dianut bangsa Indonesia ketimbang pemahaman Islam eksoteris, yang disimbolkan dengan semboyan “Islam Yes Parpol Islam No”, ini semakin menyulitkan Partai Masyumi Reborn untuk bergerak.

“Menurut saya pendirian partai itu (Masyumi reborn,red.) hanya akan buang-buang energi umat saja,” pungkas aktivis Generasi Madura Moderat ini.

(bus/bti)

RELATED ARTICLES

Most Popular