JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa Pemerintah akan memanfaatkan berbagai peluang yang muncul akibat perubahan global. Ia dan kabinet yang dipimpinnya siap mendukung inovasi yang dilakukan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di acara Pembukaan Indonesia Business & Development Expo di Jakarta Convention Center, Rabu (20/9/2017).
“Strategi pemerintah seperti apa? Yang pertama, karena semua menteri hadir di sini, keleluasaan untuk bereksperimen harus diberikan kepada seluruh masyarakat. Karena inovasi itu membutuhkan eksperimen. Hal-hal yang baru ini harus dicoba dan itu membutuhkan biaya. Berarti startup jangan dicekik dengan regulasi yang berlebihan, jangan banyak diatur,” ujar Jokowi.
Banyaknya aturan yang menghambat justru mengakibatkan inovasi turut terhambat pula dan hal ini amat disayangkan Jokowi. Karenanya, pemerintah tengah gencar melakukan gebrakan dalam rangka memberi kemudahan berusaha di Indonesia.
Menurut mantan walikota Solo jtu, salah satu gebrakannya dengan melakukan deregulasi aturan penghambat di sektor dunia usaha. Ia berharap, langkah tersebut dapat mengurangi tumpang tindihnya aturan dan persyaratan yang menghambat cara-cara dan inovasi-inovasi baru untuk bermunculan.
“Ini menjadi tugas saya untuk terus menggempur peraturan-peraturan itu agar semakin sedikit sehingga kita lincah dan fleksibel dalam melakukan inovasi,” imbuh suami Iriana itu.
Selain itu, untuk mendukung tumbuhnya perekonomian digital, pemerintah juga memperhatikan aspek keamanannya karena ekonomi digital sangat rentan terhadap kejahatan siber dan berimplikasi terhadap elemen-elemen ketahanan nasional lainnya.
“Beberapa bulan yang lalu pemerintah juga telah membentuk badan siber dan sandi negara. Sekarang dalam proses membangun kelembagaannya,” tegasnya.
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI itu menyatakan bahwa pergeseran perniagaan konvensional menjadi berbasis daring (online) tidak dapat dibendung mengingat negara lain juga hadapi hal yang sama.
“Yang paling penting adalah menyiapkan bagaimana yang offline ini bisa masuk ke online. Itu jadi tugas pemerintah dan tugas kita semuanya,” ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga menginstruksikan kepada BUMN-BUMN untuk turut mempersiapkan diri merespons segala perubahan ini. Mereka juga diminta untuk dapat turut serta mengedukasi masyarakat agar mampu mengembangkan usaha yang selaras dengan perkembangan teknologi sekarang ini.
“Tadi saya sudah menegaskan juga ke Ibu Menteri BUMN dan ke Pak Menko agar BUMN ikut mengedukasi masyarakat dan menyiapkan masyarakat-masyarakat dunia usaha agar bisa masuk dari offline ke online karena tidak mungkin itu kita bendung,” tandasnya di hadapan beberapa menteri yang hadir seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
(bm/bti)