Tuesday, February 11, 2025
spot_img
HomePendidikanDunia KampusGummy Joy, Permen Jelly Ramah Diabetes Karya Mahasiswa Unair

Gummy Joy, Permen Jelly Ramah Diabetes Karya Mahasiswa Unair

ilustrasi permen jelly. (foto: istimewa)

Surabaya, – Menyoal tingginya angka diabetes pada anak di Indonesia, mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yaitu Agam Rosi Lubis, Muhammad Taufiq Hidayat, Dwi Wahyulia Putri, Yulianing Nafisah dan Rehan Fitrianto, melakukan inovasi berupa permen jelly ramah diabetes dari rumput laut dan stevia. Inovasi tersebut mereka bawa di ajang kompetisi Komunitas Mahasiswa Muslim Unggul Indonesia (KAMMUI). Inovasi yang mereka beri nama Gummy Joy itu berhasil meraih juara II dalam kompetisi Business Plan Nasional pada Senin (2/12/2024).

Rehan Fitrianto mengatakan bahwa pasar untuk inovasi permen jelly memang menarget anak-anak yang cenderung menyukai permen jelly yang manis sebagai camilan dan bentuknya dinilai lebih menarik.

“Dalam permen ini, kami menggunakan pemanis dari daun stevia yang mana memiliki rasa manis yang tidak berbeda dengan gula biasa. Namun, memiliki 0 kalori dan tidak mengandung glukosa sehingga permen ini ramah penderita diabetes yang mana karbohidrat dapat meningkatkan gula darah,” ujar Rehan dalam keterangannya, Kamis (5/12/2024).

Menurut Rehan, pemilihan bahan dasar berupa rumput laut untuk permen jelly karena mempertimbangkan kandungan pada rumput laut yang kaya antioksidan sehingga dapat melawan radikal bebas serta membantu menjaga daya tahan tubuh anak.

“Rumput laut juga mengandung protein yang baik untuk membantu pertumbuhan anak,” imbuhnya.

Mahasiswa Unair, juara II di ajang kompetisi Komunitas Mahasiswa Muslim Unggul Indonesia berupa inovasi permen jelly ramah diabetes, Gummy Joy. (foto: humas Unair)

Rehan mengatakan bahwa target pasar untuk produk gummy joy menyasar anak-anak. Secara harga, lanjutnya, produknya dapat bersaing dengan produk permen jelly lainnya. Selain itu, penggunaan pemanis stevia memberikan keunggulan lebih bagi produk ini di mata konsumen.

“Produk kami memiliki harga yang lebih terjangkau. Dengan harga Rp 30.000,- per 200 gram. Banyak kompetitor menjual produknya pada ukuran serupa tetapi dengan harga yang lebih tinggi. Selain pemanis stevia, kami juga menggunakan perasa dari ekstrak buah alami tanpa bahan perasa sintetis,” papar Rehan.

Rehan menegaskan bahwa saat ini, produk gummy joy masih diproduksi dalam skala kecil. Harapannya, apabila mendapatkan kerja sama dengan stakeholder maka skala produksi akan lebih besar dan harga jual dapat ditekan.

“Dengan begitu pasarnya menjadi lebih luas dan menjangkau lebih banyak konsumen,” harapnya sekaligus mengakhiri keterangan.

(pkip

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular