Friday, April 26, 2024
HomePolitikaDaerahGayengnya Ganjar dan Ustadz Das'ad Latif di Hari Santri

Gayengnya Ganjar dan Ustadz Das’ad Latif di Hari Santri

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berfoto bersama seusai menerima kunjungan tamu Ustadz kondang asal Sulawesi Selatan Das’ad Latif di di Rumah Dinas Puri Gedeh, Semarang, Jumat (22/10/2021). Keduanya kompak bersarung dimana Ganjar sendiri memakai sarung produksi santri Solo dengan merk Lar Gurda. (foto: istimewa)

 

 

SEMARANG – Sarung batik yang dikenakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menarik perhatian Ustadz Das’ad Latif saat bersilaturahim di Rumah Dinas Puri Gedeh, Jumat (22/10/2021). Ustaz asal Sulawesi Selatan itu memuji sarung yang diproduksi santri dari Solo tersebut.

“Sarungnya bagus, Pak Ganjar,” ujar Ustaz Das’ad Latif saat Ganjar menyambutnya di teras rumah.

Sarung batik Ganjar itu sebenarnya sudah populer dengan brand Lar Gurda. Sarung itu diproduksi para santri Al-Muayyad, Mangkuyudan, Solo. Adapun nama Lar Gurda sendiri terilhami dari Garuda Pancasila sebagai lambang negara.

Usaha sarung batik Lar Gurda sendiri mulai dirintis oleh Irfan Nuruddin sejak tahun 2017 lalu. Saat ini sarung itu sudah banyak dikenal dan dikenakan oleh para tokoh agama dan masyarakat, termasuk Gubernur Ganjar Pranowo.

“Iya. Ini sarung buatan santri Solo,” kata Ganjar.

Ustadz Das’ad semakin tertarik setelah mendengar cerita Ganjar. Ia nampak berminat mencari sarung tersebut jika nanti berkunjung ke Solo.

Sementara dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, Ganjar dan Ustadz Das’ad berbincang banyak hal. Salah satunya terkait peran santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ganjar mengatakan, Ustadz Das’ad merupakan sosok yang egaliter dan menyenangkan. Dakwah-dakwah beliau selalu membuat orang senang dan bahagia. Dalam obrolan hangat itu, Ganjar menggarisbawahi salah satu pesan Ustadz Das’ad tentang ulama dan Pondok Pesantren.

“Saya suka menonton ceramah beliau, jadi tadi kita ngobrol-ngobrol dengan beliau di hari santri. Pesannya di hari santri, mudah-mudahan menjadi momentum bagi kita semuanya. Pesan beliau itu, ketika pabriknya tidak habis maka akan banyak lahir ulama-ulama, pabriknya itu ya Pondok Pesantren. Itulah yang kemudian musti kita rawat. Beliau sampaikan musti kerja sama antara ulama dan umaro maka tadi ketemulah kita,” kata Ganjar.

Adapun Ustadz Das’ad menyampaikan bahwa sore itu beliau sengaja mampir ke rumah Ganjar sebelum mengisi ceramah di Pemkot Semarang. Ia mengatakan bahwa Ganjar Pranowo merupakan sosok yang supel dan cerdas sebagai seorang pemimpin.

“Beliau orangnya welcome. Saya cuma WhatsApp beliau kalau ada di Semarang, beliau bilang wajib mampir ke rumah. Terus selama saya di sini, itu tamunya banyak, alhamdulilah. Cara komunikasinya supel. Wawasannya luas, cerdas memang kalau saya dengar tadi. Pemimpin memang harus cerdas, bukan hanya cerdas tetapi juga mengayomi,” ujarnya.

(nad/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular