SURABAYA – Jelang Kongres X Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) pada Sabtu (3/7/2021) mendatang, dinamika pemilihan Ketua Umum sebagai salah satu bagian acara, tampak menunjukkan dinamika yang semakin panas. Delapan nama calon Ketua Umum kaliber nasional bermunculan antara lain Ketua DPP REI Totok Lusida, Sekjen Ikatan Dokter Indonesia Muhammad Adib, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan tokoh penggerak anak muda Dimas Oky Nugroho.
Dimas yang diusung resmi oleh IKA FISIP Unair dinilai membawa spirit independensi, inovasi dan perubahan. Hal tersebut yang membuat dukungan terhadap mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa yang saat ini menjadi pegiat kewirausahaan sosial ini semakin menguat.
“Ikatan Alumni FISIP solid dalam mendukung Dimas Oky Nugroho sebagai Ketua Umum IKA UNAIR. Meski adanya suara-suara yang berbeda bahkan seperti mendukung kandidat lain, itu adalah dinamika demokrasi dan pendapat pribadi. IKA FISIP secara kelembagaan konsisten dengan sikapnya, tidak mencla-mencle, apalagi muncul dukungan terhadap Dimas dari lintas komisariat fakultas, cabang dan wilayah,” ungkap Airlangga Pribadi, penasihat tim pemenangan Dimas Oky Nugroho kepada tim cakrawarta.com, Kamis (1/7/2021).
Airlangga mengungkapkan jelang hari H pemilihan ketua umum memang terjadi perkembangan di lapangan yang kurang sejalan dengan semangat demokrasi yang sehat. Ia mengungkapkan adanya indikasi manuver dan tekanan eksternal yang tidak elegan. Ia mengingatkan pihak-pihak tersebut agar bijak mengingat perhelatan pemilihan ketua umum IKA Unair merupakan indikator keteladanan di mata publik.
“Kita harus hormati institusi ikatan alumni yang merupakan bagian dari civitas academica, integral dengan tujuan mulia Unair sebagai lembaga pendidikan excellent with morality. Sebagaimana maklumat Rektor bahwa pemilihan Ketum IKA harus berlangsung demokratis, jujur, tanpa politik uang, tanpa tekanan dan tanpa paksaan, sehingga dapat menjadi contoh bagi demokrasi di Indonesia, bahkan dunia”, ujar doktor politik alumni Murdoch University Australia ini.
Airlangga mengingatkan jangan sampai cara-cara politik usang dilakukan dalam pencalonan Ketua IKA Unair.
“Cara-cara usang yang bertujuan menundukkan demokrasi hanya akan direspon secara negatif oleh publik. Apalagi sejarah politik mengajarkan semakin kuat tekanan dan paksaan yang dihadapi, semakin keras dan kuat pula kekuatan kampus dan anak muda akan melakukan perlawanan. Itu harus disadari”, tegasnya mengakhiri keterangan.
(halim/bti)