Wednesday, June 11, 2025
spot_img
HomePendidikanDunia KampusSurah Al-Hasyr dan Krisis Iklim: Seruan Prof Gancar Unair bagi Anak Bangsa

Surah Al-Hasyr dan Krisis Iklim: Seruan Prof Gancar Unair bagi Anak Bangsa

(gambar: Unair dan Tim Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA com – Krisis iklim dan kerusakan lingkungan kian nyata. Dari pemanasan global, deforestasi, hingga punahnya spesies, bumi menunjukkan tanda-tanda sakit yang makin mengkhawatirkan. Di tengah kondisi ini, seruan untuk mengubah pola hidup manusia pun menguat -termasuk dari kalangan akademisi dan tokoh spiritual.

Salah satu suara lantang itu datang dari Prof. Dr. Gancar Premananto, SE., MSi., CDM, CCC, CI, QCRO, AIBIZ, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair), yang menegaskan pentingnya konsumsi berkelanjutan berbasis nilai spiritual dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR-C Unair, Surabaya, pada Rabu (28/5/2025).

Dalam orasi ilmiah bertajuk “Transformational and Spiritual Marketing sebagai Solusi Menuju Perilaku Konsumen Berkelanjutan”, Gancar menekankan bahwa perubahan iklim tak hanya harus direspons dengan teknologi atau regulasi, tetapi juga kesadaran spiritual sebagai fondasi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

“Prinsip sustainable consumption behavior (SCB) mendorong kita untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya bagi masa depan. Konsumsi kita hari ini menentukan kualitas hidup anak cucu kita kelak,” tegas Gancar.

Mengubah Perilaku Konsumen Lewat Nilai Agama

Untuk menanamkan perilaku konsumtif yang bertanggung jawab, Gancar mengusulkan pendekatan Extended Theory of Planned Behavior (TPB) -sebuah kerangka teoritis yang tidak hanya melihat faktor sosial dan psikologis, tetapi juga peran nilai spiritual dalam membentuk kesadaran konsumen.

“Kami telah memasukkan konsep ini dalam kurikulum Departemen Manajemen FEB Unair. Selain itu, dakwah nilai-nilai pemasaran spiritual juga kami lakukan melalui berbagai media, seperti Radio Suara Muslim,” jelasnya.

Baginya, pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam menginternalisasi nilai keberlanjutan, termasuk dalam praktik bisnis dan pemasaran. Spiritualitas dalam konsumsi, menurut Gancar, bisa menjadi jembatan antara iman dan aksi nyata menyelamatkan bumi.

Menjawab Krisis Dengan Gaya Hidup YONO

Sebagai bentuk konkret, Gancar memperkenalkan konsep YONO (You Only Need One) -sebuah gaya hidup hemat dan sadar konsumsi, yang tidak hanya efisien tetapi juga dilandasi nilai keimanan.

“Dalam Surah Al-Hasyr ayat 18, Allah mengingatkan kita untuk memperhatikan apa yang telah kita persiapkan untuk hari esok. Ini sejalan dengan semangat YONO, hidup cukup, bukan berlebihan,” ungkapnya.

Gaya hidup YONO dinilai relevan bagi generasi muda masa kini yang rentan terjebak dalam FOMO (Fear of Missing Out), yaitu rasa takut ketinggalan tren. Dengan membingkai kesederhanaan sebagai bentuk kepedulian dan spiritualitas, YONO mendorong anak muda menjadi agen perubahan lingkungan yang lebih sadar dan bertanggung jawab.

“Di tangan para dosen dan pecinta ilmu, terutama di kampus seperti Unair, kita bisa membentuk generasi yang bukan hanya cerdas, tapi juga peduli dan berjiwa hijau,” pungkasnya.

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular