Friday, April 19, 2024
HomePendidikanSoroti KDRT, Mahasiswi Unair Ini Juarai Kompetisi Infografis Wikimedia x European Union

Soroti KDRT, Mahasiswi Unair Ini Juarai Kompetisi Infografis Wikimedia x European Union

Salmanine Adetyas seorang mahasiswi asal Universitas Airlangga yang berhasil menjuarai Kompetisi Infografis Wikimedia x European Union di momen Hari Kartini. (foto: istimewa)

 

SURABAYA – Hampir bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, srikandi Universitas Airlangga (Unair) Salmanine Adetyas berhasil mengantongi juara pertama lomba infografis EUforia Wiki4Women pada Kamis (22/4/2021). Kompetisi itu digelar di tingkat internasional dan menjadi kolaborasi antara Wikimedia Indonesia dengan European Union.

Menyingkirkan lebih dari 70 peserta nasional lain, kemenangan Salmanine tersebut diraih melalui pilihan temanya yang menyoroti isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di ranah personal.

Salma, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa selama pandemi ia mendapati angka KDRT pada ranah personal semakin meningkat. Apalagi situasi pembatasan sosial yang membuat masyarakat ‘terkurung’ di rumah mampu mendorong pada kasus-kasus KDRT.

“Aku lebih menyoroti ranah personal karena selain relevan dengan situasi sekarang, kasus kekerasan juga dapat terjadi pada siapapun tidak hanya dalam rumah tangga, namun juga lingkungan pertemanan hingga hubungan pacaran,” ungkap Salmanine, Senin (26/4/2021).

Untuk itu, Salma mengisi karya infografisnya dengan informasi seputar bentuk-bentuk kekerasan ranah personal, data jumlah kasus KDRT selama pandemi, penyebab KDRT, hingga kontak pengaduan apabila menemui kasus demikian.

Salma menuturkan, awalnya ia sama sekali tidak menyangka akan meraih juara pertama. Apalagi mengingat ia belajar desain secara otodidak dan mulai kembali aktif menekuni dunia tersebut sejak mengikuti mata kuliah Desain Komunikasi Visual (DKV) di prodi Ilkom.

“Saat itu aku tertantang untuk mengetahui sejauh mana skill desain yang kumiliki. Tapi aku benar-benar baru memutuskan ikut dan mulai merancang infografis H-7 deadline penutupan. Karena sebelumnya banyak tugas-tugas kuliah, jadi baru terpikir untuk ikut pada detik-detik terakhir,” ungkap Salma.

Meski dalam prosesnya membutuhkan banyak waktu, khususnya untuk melakukan riset dan editing, namun Salma berhasil mengeksekusi karyanya dalam empat hari. Melalui ide dan ketekunanya tersebut, infografis yang ia buat berhasil memenuhi kriteria juri terkait estetika warna, kualitas data, urgensi topik, solusi, serta kreativitas gambar.

Salma pun turut membagikan kiat-kiatnya yang juga ia dapat dari mata kuliah DKV. Menurutnya mendesain infografis harus memperhatikan kesesuaian warna, proporsionalitas space, penyajian data yang kritis namun padat, serta originalitas gambar.

“Kemarin pun saat proses penjurian, juri mengirim e-mail pada beberapa karya yang lolos tahap pertama. Kita diwajibkan mengoreksi hal-hal yang kurang seperti misal pencantuman sumber, originalitas gambar yang dipakai, serta aspek plagiarisme,” ceritanya.

Melalui kemenangan itu, Salma berharap bahwa informasi yang ia sampaikan pada karya infografis mampu berkontribusi pada kesadaran masyarakat serta perhatian pemerintah terhadap isu KDRT ranah personal.

“Intinya berharap agar kasus serupa tidak terulang di masa depan. Misal pun kalau terjadi, semoga pemerintah maupun Komnas Perempuan bisa menanganinya dengan lebih baik,” tandasnya.

(pkip/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular