Friday, March 29, 2024
HomeSains TeknologiRibuan Nakes Gugur Akibat Covid-19, Dosen Ini Ciptakan Sistem Monitoring Berbasis IoT

Ribuan Nakes Gugur Akibat Covid-19, Dosen Ini Ciptakan Sistem Monitoring Berbasis IoT

Simoura karya dosen Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, Dr. Yulis Setiya Dewi, SKep., Ns MNg. dan timnya. (foto: dokumentasi pribadi)

SURABAYA – Pandemi Covid-19 telah merenggut banyak jiwa, termasuk pada ribuan tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang langsung dalam penanganan pandemi di Indonesia. Kesedihan itu juga turut dirasakan oleh dosen Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, Dr. Yulis Setiya Dewi, SKep., Ns MNg.. Yulis begitu ia biasa disapa, juga turut kehilangan teman-teman perawat serta nakes.

Menurut Yulis, salah satu lokasi yang rentan menjadi media penularan virus Covid-19 terhadap nakes adalah ruang perawatan. Sehingga, untuk menekan transmisi virus, dibutuhkan sistem terintegrasi antara proses perawatan dan monitoring sanitasi ruangan pada fasilitas kesehatan (faskes).

“Pada era yang sudah serba canggih ini sudah seharusnya monitoring faskes yang menjadi tempat perawatan pasien dan nakes bertugas dilaksanakan secara realtime,” ungkap Yulis pada media ini.

Berdasarkan latar belakang tersebut, ia dan timnya, tertarik untuk meneliti dan menghasilkan sebuah sistem dan perangkat yang mampu memonitor ruang perawatan. Sistem yang diberi nama Simoura (sistem monitoring ruangan dan udara).

Simoura menyajikan hasil pintar dalam pengukuran temperatur dan kelembaban ruangan, kadar karbondioksida, jumlah partikel nitrogen dioksida, gas ammonia, dan suhu tubuh melalui deteksi sensor,” paparnya.

Uniknya, historis pengukuran juga dapat disimpan melalui integrasi sistem Internet of Things (IoT) yaitu Cloud. Sehingga, perangkat ini dapat sekaligus mengukur, menampilkan hasil monitoring, serta menyimpan data melalui server yang telah dirancang.

“Sistem monitoringnya real-time dan dapat dilihat oleh pihak-pihak yang diberikan akses melalui gadget,” imbuhnya.

Pada tahun 2022 lalu, invensi Yulis dan timnya ini didaftarkan sebagai Paten Sederhana di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI). Lebih lanjut, Yulis mempersembahkan hasil penelitian ini kepada sumber inspirasi dari penelitian ini yakni seluruh pihak yang telah menjadi garda terdepan penanganan Covid-19.

Penelitian dan pembuatan Simoura sendiri mendapatkan apresiasi dan dukungan positif dari tim Himpunan Perawat Critical Care Indonesia (HIPERCCI) daerah Jawa Timur.

“Harapan saya semoga sistem ini bermanfaat dan berkontribusi positif terhadap siapa saja yang menggunakannya,” pungkasnya.

(mar/pkip/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular