
JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Menjelang perayaan Idul Adha yang jatuh pada Jumat (6/6/2025) mendatang, Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) mengeluarkan seruan penting kepada masyarakat dan panitia kurban di seluruh Indonesia. Dalam keterangannya, Ketua FKBI, Tulus Abadi, mengingatkan bahwa penyembelihan hewan kurban bisa menimbulkan masalah kesehatan serius jika tidak dilakukan sesuai standar keamanan pangan, kesejahteraan hewan, dan perlindungan lingkungan.
“Idul Adha adalah momentum ibadah, tapi juga ujian kesadaran kita sebagai masyarakat yang peduli pada kesehatan, anak-anak, dan kelestarian lingkungan,” ujar Tulus, Rabu (4/6/2025) malam.
FKBI menyoroti beberapa hal krusial yang kerap diabaikan dalam pelaksanaan kurban, antara lain kesehatan hewan, keamanan pengemasan daging, serta cara penyembelihan yang masih banyak melanggar prinsip kesejahteraan hewan.
Tulus menekankan pentingnya memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan layak konsumsi. “Hewan harus diperiksa oleh dinas peternakan atau dokter hewan yang berkompeten, dengan bukti sertifikat kesehatan,” katanya. Hewan yang sakit atau stres berisiko tinggi menghasilkan daging yang tidak layak dikonsumsi.
FKBI juga mengingatkan soal bahaya penggunaan kantong plastik berwarna hitam untuk membungkus daging kurban. Plastik jenis ini umumnya berasal dari daur ulang dan tidak aman untuk makanan. “Gunakan plastik food grade atau lebih baik lagi kemasan ramah lingkungan seperti daun jati, besek bambu, atau kertas minyak,” ujar Tulus.
Menurut FKBI, anak-anak sebaiknya tidak menyaksikan proses penyembelihan. “Ada potensi trauma atau tumbuhnya rasa sadis bila mereka terlalu dini terpapar kekerasan visual dalam bentuk penyembelihan hewan,” tegas Tulus.

Selain untuk menjaga etika, FKBI mengingatkan bahwa menyembelih satu hewan di hadapan hewan lain yang masih hidup bisa memicu stres berat. “Hewan stres menghasilkan daging berkualitas rendah, bahkan bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia,” ujarnya.
Tulus juga menyoroti persoalan limbah kurban. “Jangan buang limbah ke sungai atau selokan. Selain mencemari air, ini bisa menyebarkan bakteri dan virus berbahaya,” ucapnya. Ia mendorong panitia menyusun sistem sanitasi dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Terakhir, FKBI mengingatkan agar area pemotongan dan pencacahan daging kurban dijadikan smoke-free area. “Asap rokok bisa mencemari daging dan mengganggu petugas lainnya,” ujar Tulus.
Melalui enam poin peringatan ini, FKBI berharap penyelenggaraan kurban tahun ini tak hanya sah secara syariat, tapi juga aman, sehat, dan ramah lingkungan. “Semoga kurban tahun ini menjadi ibadah yang berkah, tidak hanya bagi yang berkurban, tetapi juga bagi masyarakat dan bumi yang kita tinggali bersama,” pungkas Tulus.(*)
Editor: Abdel Rafi