Thursday, February 13, 2025
spot_img
HomeSosial BudayaSastraPerayaan Hari Puisi Indonesia 2024: Dari Pidato Menteri Hingga Penganugerahan Penyair Adiluhung

Perayaan Hari Puisi Indonesia 2024: Dari Pidato Menteri Hingga Penganugerahan Penyair Adiluhung

Penyair Noorca M. Massardi saat membaca puisi karya Abdul Hadi WM dalam momen kegiatan pengantar Hari Puisi Indonesia 2024 di Kantor Graha Pena Jawa Pos, Jl Kebayoran Lama, Jakarta pada Sabtu (29/12/2024).

Jakarta, – Perjalanan sebelas tahun Hari Puisi Indonesia untuk menjadikan tanggal lahir Penyair Indonesia Chairil Anwar pada 26 Juli sebagai Hari Puisi Nasional di penanggalan negeri ini masih terus bertahan.

Tahun ini, puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia 2024 dengan tema besar “Kembali ke Akar, Kembali ke Sumber’ akan digelar di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki pada Jumat (20/12/2024) mendatang.

Beberapa tokoh penting akan hadir dalam kegiatan ini. Menteri Kebudayaan Fadli Zon akan membacakan puisi sekaligus memyampaikan Pidato Kebudayaan. Berikutnya, pengumuman satu nama penyair yang mendapatkan Anugerah Adiluhung dilaksanakan di akhir acara.

Satu nama penyair yang dipilih oleh tiga juri dari Yayasan Hari Puisi Indonesia ini adalah semacam achievement award, penganugerahan atas sumbangsih sosok itu pada dunia perpuisian Indonesia. Sosok ini akan mendapatkam anugerah berupa nilai uang nominal Rp 40 juta.

Rangkaian peringatan Hari Puisi Indonesia ini akan dimulai sejak Jumat pagi. Aktivitas yang berlangsung dengan serangkaian acara mulai dari Parade Baca 40 Puisi karya Abdul Hadi WM, Seminar Nasional “Peta Pemikiran Abdul Hadi WM” kerjasama Yayasan Hari Puisi dan Universitas Paramadina.

Di Plaza Teater Kecil akan dipamerkan karya dan buku penyair yang pemikiran mau pun karyanya sarat dengan nilai filosofis, sufistik tapi juga dekat dengan alam dan akar kebudayaan tradisi Indonesia.

Puisi karya Abdul Hadi akan dibacakan oleh para penyair sejak siang hingga sore hari. Begitu pun para tokoh bangsa, tokoh sosial, politik dan kebudayaan di negeri ini, juga beberapa nama perwakilan dari negara asing, akan membaca karya-karya Abdul Hadi WM di malam harinya

Dari Deklarasi hingga Hari Puisi Indonesia

Sejarah dan perjalanan Hari Puisi Indonesia cukup panjang. Dimulai dari Deklarasi Hari Puisi Indonesia (HPI) yang pertama kalinya dilakukan di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau pada 22 November 2012 lalu.

Deklarasi ini dilakukan oleh para penyair dan seniman dari berbagai daerah di Indonesia. Deklarasi HPI merupakan puncak dari Pertemuan Penyair Indonesia (PPI) I. Deklarasi ini dibacakan oleh Sutardji Calzoum Bachri selaku Presiden Penyair Indonesia.

Acara “Road to Perayaan Puncak Hari Puisi Indonesia” di Jawa Pos, Gedung Graha Pena, Sabtu (29/11/2024). 

Agenda ini berlanjut dengan langkah kepengurusan Yayasan Hari Puisi seperti Rida K Liamsi, Maman S Mahayana dan Ahmadun Yosi Herfanda, Asrizal Nur dan yang lainnya.

Banyak lagi nama penyair lain yang terlibat sebagai perintis, pembuka jalan pelaksanaan Hari Puisi Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun dengan harapan akan ada hari khusus bagi para penyair, puisi dan kesusasteraan Indonesia.

Untuk tahun 2024 ini, Yayasan Hari Puisi memberikan mandat kepanitiaan kepada Danny Susanto sebagai ketua pelaksana, bersama rekan panitia lainnya termasuk Ariany Isnamurti, Sofyan RH Zaid, Willy Ana, Ewith Bahar dan Sihar Ramses Simatupang untuk menjalankan amanah .

Pada bulan Juli telah digelar Syukuran Hari Puisi Indonesia 2024 di Jakarta. Juga pada akhir bulan November lalu yakni Sabtu (29/11/2024), sebagai acara pengantar, telah digelar acara di Jawa Pos, Kantor Graha Pena Jl Kebayoran Lama.

40 Penyair di Perayaan Hari Puisi Indonesia 2024

Sejak pagi hingga sore, puisi karya Abdul Hadi WM akan dibacakan oleh penyair dan deklamator dari berbagai wilayah Jabotabek juga dari berbagai provinsi di Indonesia antara lain Emy Suy, Julia Basri, Nurhayati, Muslih, IRZI, Yasir Habibi Risfandi, Mita Katayo, Megawati Nurdin, Edief Wangi, Badri AQT, Sudiyanto, Dedi irawan, M. Rois Renaldi, Zafran, Sas Endin, Umar Tadjudin. Giyanto Subagio, Ruri Pramodawardani, Ihwanul Fadjri dan Karenina.

Rangkaian nama pembaca puisi lainnya adalah Daumi Goblek. Ratu Dzakiya, Nunung Noor El NIel, Udi Utama, Dhe Sundayana, Sharon Leony, Arie Berganti, Siti Sugiarti – Sugiwa, Wawa, Octavianus Masheka, Lily Multatuliana. Kurnia Effendi. Reinaldo Fernandez, Dzakwan Ali, Rendi Sumbari. ⁠Sam Mukhtar Chaniago dan Tuti Tarwiyah, Ayu Yulia Djohan, Muhammad Ibrahim Ilyas, Okky Tirto dan Berthold Sinaulan. (***)

 

Reporter: Sihar Ramses Simatupang

Editor: Abdel Rafi

Foto: Sihar Ramses Simatupang

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular