JAKARTA – China Harus bisa membuktikan secara nyata pernyataannya karena Resolusi DK PBB telah dilanggar Amerika Serikat dan Israel. Demikian disampaikan pengamat politik senior, Rahman Sabon Nama (RSN) kepada redaksi cakrawarta.com, Kamis (20/5/2021).
RSN menyebutkan bahwa resolusi Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) Nomor 181 tahun 1947 telah dikhianati dan semena-mena dilanggar terkait skema pembagian tanah antara Palestina dan Israel.
“Dalam resolusi tersebut hingga kini secara sepihak ada yang dilanggar oleh Amerika Serikat dan Israel yaitu menetapkan Yerussalem sebagai Kota Internasional dengan pertimbangan sensitifitas tiga agama Islam, Kristen dan Yahudi,” ujar RSN.
Oleh karena itu, terkait pernyataan bahwa pemerintah China konsisten mendukung Palestina, mereka harus membuktikan pernyataannya sebagai salah satu dari 5 negara anggota DK PBB yang memiliki Hak Veto.
“Janganlah hanya basi-basi. Kamuflase politik semata. Tetapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata untuk memberikan sanksi pada Israel dan meminta agar Amerika Serikat dan Israel mematuhi Resolusi DK PBB Nomor 242 tahun 1967 yang isinya meminta agar Israel segera keluar meninggalkan wilayah Palestina yang diduduki yaitu Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur,” tegas RSN.
Untuk diketahui bahwa hari ini, Kamis (20/5/2021) Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan menyampaikan pidatonya di forum DK PBB.
“Mari kita doakan semoga dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina segera terwujud,” pungkas alumnus Lemhanas itu.
(bm/bti)
