Tuesday, June 17, 2025
spot_img
HomeHukumMisteri Jenazah Tanpa Identitas di Tuntang Terkuak: Seorang Nenek Pikun yang Hilang...

Misteri Jenazah Tanpa Identitas di Tuntang Terkuak: Seorang Nenek Pikun yang Hilang Sejak Mei

Jenazah Suilah saat ditemukan di Kalibeji, Tuntang, Kabupaten Semarang, Jumat (13/6/2025). (foto: Polres Semarang for Cakrawarta)

SEMARANG, CAKRAWARTA.com – Misteri jenazah tanpa identitas yang ditemukan seorang pencari rumput di kawasan Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, akhirnya terungkap. Jenazah tersebut ternyata adalah Suilah (80), seorang lansia asal Desa Tegaron, Kecamatan Banyubiru, yang telah dilaporkan hilang sejak lebih dari sebulan lalu.

Penemuan itu berawal pada Jumat (13/6/2025), ketika Sunarno (39), warga Kalibeji, tengah mencari rumput untuk pakan ternaknya. Ia tak menyangka akan menemukan sosok tak bernyawa di area hutan yang sepi.

“Setelah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang dan pencocokan dengan pihak keluarga, diketahui bahwa jenazah adalah Ibu Suilah, warga Banyubiru yang telah dilaporkan hilang sejak 6 Mei lalu,” ungkap Kapolsek Tuntang AKP Pri Handayani, SH, Senin (16/6/2025).

Anak kandung korban, Slamet Aryadi (50), menjadi orang yang berhasil mengenali jenazah sang ibu. Ia mengenali ciri-ciri fisik dari tubuh dan susunan gigi korban.

Kapolsek Tuntang AKP Pri Handayani. (foto: Polsek Tuntang for Cakrawarta)

“Ibu saya sudah pikun dan memang sering keluar rumah sendiri. Kami sekeluarga sudah berusaha mencarinya, bahkan melapor ke Polsek Banyubiru pada 10 Mei. Kami juga menyebarkan informasi ke desa-desa sekitar, dibantu Pak Bhabinkamtibmas,” tutur Slamet dengan nada lirih.

Dugaan sementara, almarhumah Suilah tersesat hingga masuk ke wilayah hutan Kalibeji dan tanpa sengaja jatuh ke dalam sumur di lokasi kejadian.

Kapolsek Tuntang memastikan, setelah proses identifikasi selesai, jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan secara layak.

“Kami ikut berduka atas kejadian ini. Semoga keluarga diberikan ketabahan. Identifikasi berhasil dilakukan dan jenazah telah kami serahkan kepada keluarga,” pungkas AKP Pri Handayani.

Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya kepedulian bersama terhadap warga lansia, terutama yang mengalami gangguan daya ingat. Satu langkah kecil seperti saling memperhatikan di lingkungan bisa menjadi penentu antara selamat atau terlambat.

(jk_zed/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular