Surabaya, – Riuhnya Kota Megapolitan Surabaya dan daerah sekitarnya acapkali menyebabkan masyarakat kota mengalami kekeringan jiwa. Kehilangan makna dan arah tujuan hidup. Apalagi bagi para lansia dan pra-lansia yang telah dan mulai memasuki masa senjanya.
Munculnya problem-problem ini perlu ditangkap sebagai hal yang penting untuk dijawab, utamanya bagi pegiat-pegiat yang bergerak di sektor kejiwaan hingga pendakwah.
Problem inilah yang memantik adanya Training “Menguak Rahasia Cinta Tuhan” bagi para lansia dan pra-lansia Kota Surabaya dan sekitarnya. Training yang diadakan di Nite & Day Hotel Kedungdoro ini berlangsung dari hari Sabtu hingga Minggu, 2-3 Maret 2023.
Niken Mahendra, salah satu trainer dari Training “Menguak Rahasia Cinta Tuhan”, menjelaskan dalam sesinya, pentingnya mencurahkan isi hati pada orang yang tepat,
“Telling is healing. Maka dari itu, silahkan ceritakan kekhawatiran. Dan jangan khawatir, apa yang dituturkan disini tidak akan keluar. Disinilah waktu yang tepat mencurahkan isi hati,” tutur Niken yang juga founder Yayasan Neema. Sebuah yayasan yang bergerak di perlindungan wanita dan anak.
Kemudian, trainer lain Khaliel Anwar, pendakwah yang identik dengan tutur nasehat yang halus nan menyentuh hati ini juga menjelaskan rumus mengundang “cinta” dari Tuhan,
“Terhadap masa lalu, kita harus ridha. Terhadap masa depan, kita tawakkal. Lalu di masa kini, jika mendapat musibah maka kuncinya sabar. Dan manakala mendapat nikmat, kita bersyukur,” jelas Khaliel yang telah menelurkan 10 buku, diantaranya buku Allah Ada Bersamaku yang diterbitkan Gramedia pada tahun 2016.
Pasca acara selesai, Bu Suhartini, salah satu peserta Training “Menguak Rahasia Cinta Tuhan” mengungkapkan kesannya mengikuti training ini hingga akhir,
“Sesi curhat dengan Bu Niken serta kisah-kisah inspiratif yang disampaikan Ustadz Khaliel amat berkesan dan membekas bagi saya. Sehingga tak sabar untuk ada training-training lanjutan. Ditunggu yaa,” pinta Bu Tin, sapaan akrab Bu Suhartini.
“Siap bun, ditunggu ya. Nanti kita cari tempat yang agak tinggi biar adem dan lebih asyik. Tapi jangan lupa dipromosiin ke bunda-bunda yang lain ya,” celetuk Rafel, master of ceremony (MC) training ini.
(rafel/Tommy)
