Friday, April 18, 2025
spot_img
HomeSains TeknologiKesehatanMengapa Vaksinasi Meningitis Penting Bagi Jamaah Haji?

Mengapa Vaksinasi Meningitis Penting Bagi Jamaah Haji?

ilustrasi ibadah haji. (foto: daily sabah)

Surabaya, – Di tengah persiapan ibadah haji, menjaga kesehatan menjadi prioritas utama. Berkumpulnya jamaah dari lebih dari 180 negara di Tanah Suci meningkatkan risiko penularan meningitis meningokokus. Oleh karena itu, vaksinasi memegang peranan penting dalam langkah pelaksanaan ibadah.

Sejarah mencatat, meningitis di Mekkah pada 1980, 1999, dan 2021. Kejadian itu memperkuat pentingnya vaksin meningitis untuk jemaah haji. Alih-alih hanya menjadi syarat administratif visa, vaksinasi justru berfungsi sebagai ‘jas hujan’ penularan meningitis dari kerumunan jamaah haji.

Terlebih, banyaknya jumlah jamaah tidak memungkinkan untuk melakukan cek kesehatan secara individu. Hal ini oleh dikarenakan penyakit meningitis memiliki angka kematian dan kecacatan yang tinggi.

Menurut Pakar Neurologi, Dr. Abduloh Machin, dr., SpN(K), setidaknya tiga penyebab paling umum dari meningitis bakterial akut, yaitu Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, dan Haemophilus influenzae.

Menurut Machin -sapaan akrabnya-, meningitis biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri kepala hebat, demam, mual, dan muntah. Bahkan, menurutnya, pasien meningitis bisa membuat kesadaran menurun dan mengalami kejang.

“Meningitis sendiri adalah penyakit infeksi yang menyebabkan peradangan pada selaput otak, medulla spinalis, dan  jaringan otak. Sehingga dapat menyebabkan kesadaran menurun hingga koma pada penderitanya. Seringkali pasien yang sembuh dari meningitis akan mengalami kecacatan,” ujarnya pada media ini, Rabu (12/6/2024).

Machin mengungkapkan bahwa vaksin meningitis mengandung patogen yang telah dilemahkan untuk memicu respons imun tubuh. Ia menyebutkan bahwa jemaah haji diwajibkan untuk diberikan vaksin Meningokokus Quadrivalent (A,C,Y, W135).

Lebih lanjut, Machin menyebutkan dua jenis vaksin meningitis yang beredar di indonesia. Yaitu, vaksin polisakarida dan vaksin polisakarida konjugat.

“Vaksin polisakarida memiliki durasi proteksi 3 hingga 5 tahun dan merupakan pilihan untuk jamaah yang berusia diatas 55 tahun. Sedangkan, vaksin polisakarida konjugat digunakan secara terbatas pada usia 11 hingga 55 tahun,” imbuhnya.

Pakar Neurologi Universitas Airlangga, Dr. Abduloh Machin, dr., SpN(K) saat menghadiri suatu acara di Inggris beberapa waktu lalu. (foto: dokumen pribadi)

Saat ini, pemerintah Arab Saudi mewajibkan vaksin meningitis dilakukan maksimal sepuluh hari sebelum keberangkatan dan berlaku selama dua tahun. Menurunnya, kekebalan tubuh terhadap meningitis akan terbentuk secara optimal dalam 10-14 hari.

“Biasanya, dua minggu setelah vaksinasi meningitis, antibodi akan terbentuk sempurna dan bisa bertahan hingga dua tahun. Untuk timeline vaksinasi pada anak-anak, sebaiknya harus dengan konsultasi dengan dokter spesialis anak,” tukasnya.

Karena itu, Machin menilai vaksinasi meningitis dapat diberikan dengan dosis tunggal. Setelah vaksinasi, sambungnya, pasien akan mengalami demam ringan sebagai bentuk proses adaptasi tubuh.

Selain vaksinasi, menurut Machin, para jamaah haji untuk menggunakan masker dan menjaga kebersihan selama beribadah di Mekkah. Menurutnya, hal itu berguna untuk mencegah penularan meningitis selama ibadah haji.

“Mengingat penularan meningitis yang terjadi melalui droplet, sangat disarankan bagi jamaah haji untuk tetap memakai masker selama berada di Mekkah. Selain itu, para jamaah sebaiknya selalu menjaga kebersihan dengan langkah-langkah sanitasi dasar,” pesannya.

Dalam mendukung program vaksinasi, saat ini Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) turut mengembangkan vaksin meningitis. Menurut dokter Machin, vaksin milik RSUA sedang memasuki uji klinis.

“Saat ini kami sedang melakukan uji klinis vaksin meningitis dan diharapkan hasilnya baik. Sehingga, masyarakat akan memiliki banyak pilihan jenis vaksin meningitis yang akan digunakan,” pungkas Machin yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu.

(khefti/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular