BLITAR, CAKRAWARTA com – Di bawah langit Kota Blitar yang teduh, puluhan tokoh negara dan aparat TNI-Polri menundukkan kepala di hadapan pusara Sang Proklamator. Dalam hening, mereka mengenang lelaki yang membakar semangat bangsa dengan pekik “merdeka” dan menanamkan akar ketahanan nasional sejak kelahiran republik ini.
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Jumat (16/5/2025), dilaksanakan Upacara Ziarah Kebangsaan ke makam Ir. Soekarno, di Jalan Ir. Soekarno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Di tanah peristirahatan terakhir Bapak Bangsa itu, spirit perjuangan kembali dibangkitkan.
Upacara yang mengusung tema “Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju” ini dipimpin langsung oleh Gubernur Lemhannas RI, Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si. Sebanyak 85 peserta dari jajaran pimpinan Lemhannas RI, Forkopimda Jawa Timur, serta unsur TNI-Polri dan kepala daerah Blitar hadir membentuk barisan kebangsaan yang penuh hormat.
Dalam suasana penuh kekhidmatan, penghormatan diberikan kepada Bung Karno — bukan sekadar sebagai Proklamator, tapi juga pendiri Lemhannas RI yang sejak awal meyakini bahwa ketahanan nasional adalah tiang penyangga kedaulatan bangsa. Prosesi dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga, hingga tabur bunga yang penuh haru di pusara sang tokoh revolusioner.
“Ziarah ini bukan hanya ritual seremonial. Ini adalah perenungan, peneguhan kembali komitmen kita kepada cita-cita pendiri bangsa, bahwa Indonesia hanya akan kokoh jika rakyatnya bersatu dan tangguh,” tutur Gubernur Lemhannas RI dengan suara yang bergetar oleh semangat kebangsaan.
Turut mendampingi dalam prosesi ini, Wakil Gubernur Lemhannas RI Laksda TNI Edwin, Sekretaris Utama Komjen Pol. R. Z. Panca Putra S., para deputi dan tenaga ahli Lemhannas, serta jajaran pejabat strategis daerah seperti Kapolda Jatim, Danrem 081/DSJ, Danlanal Malang, Dandim 0808/Blitar, dan para kepala daerah Kota/Kabupaten Blitar.
Letkol Inf Hendra Sukmana, Dandim 0808/Blitar, menyampaikan kesan mendalam, “Ziarah ini adalah pengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari nyala api perjuangan yang tak pernah padam. Kami ingin generasi muda mewarisi semangat Bung Karno, menjaga keutuhan negeri dengan kesadaran sejarah dan cinta tanah air.”
Doa bersama menutup rangkaian upacara dengan keheningan yang syahdu. Bunga-bunga yang ditebar di pusara Bung Karno bukan sekadar simbol, melainkan janji. Janji untuk menjaga Indonesia tetap berdiri tegak, merdeka, berdaulat, dan maju — sebagaimana diimpikan lelaki yang pernah berkata: “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”
Dan di hari itu, Lemhannas RI menunjukkan bahwa mereka tidak lupa.
(rils/rafel)
