Friday, December 12, 2025
spot_img
HomeEkonomikaNasionalKetum APKLI: KOPDES MERAH PUTIH Bukan Ancaman, Tapi Pelita Harapan Ekonomi Rakyat

Ketum APKLI: KOPDES MERAH PUTIH Bukan Ancaman, Tapi Pelita Harapan Ekonomi Rakyat

Ilustrasi.

JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Di tengah kegelisahan jutaan rakyat kecil, dari pemilik warung sederhana di sudut kampung hingga pedagang kaki lima yang menggantungkan hidupnya pada satu-dua pelanggan setia, muncul secercah harapan dari sebuah gagasan besar yang lahir dari hati pemimpin negeri ini.

Adalah Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih—atau KOPDES Merah Putih—yang kini menyita perhatian. Sebuah gerakan ekonomi kerakyatan yang digagas oleh Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto. Namun, tak sedikit yang cemas: akankah program ini menjadi ancaman bagi 4,1 juta warung rakyat dan toko kelontong, serta 14.500 pasar tradisional yang selama ini menjadi urat nadi ekonomi desa dan kota?

“Tidak. Saya tegaskan, KOPDES Merah Putih bukan ancaman. Ia adalah mitra, partner strategis bagi UMKM di seluruh Indonesia.” Demikian disampaikan dengan lantang oleh dr. Ali Mahsun ATMO, M.Biomed., Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) di Jakarta, pada Rabu (7/5/2025).

Dengan suara yang penuh keyakinan dan mata yang menyimpan kepedihan panjang para pejuang ekonomi akar rumput, dr. Ali melanjutkan, “KOPDES Merah Putih lahir dari semangat dan keberpihakan Presiden Prabowo kepada rakyat kecil—petani, nelayan, PKL, pemilik warung, pedagang pasar, hingga pelaku UMKM di gang-gang sempit perkotaan dan pelosok desa.”

dr. Ali Mahsun ATMO, M.Biomed., Ketua Umum DPP APKLI.

Gagasan ini, menurut dr. Ali, bukan hanya program. Ini adalah gerakan kebangkitan. Sebuah jawaban atas puluhan tahun jeritan ekonomi rakyat yang terpinggirkan. Ia hadir untuk memotong rantai panjang kemiskinan, membebaskan rakyat dari jeratan tengkulak, rentenir, hingga pinjaman online yang mencekik. Ia datang untuk memberantas mafia pangan, memperkuat ketahanan ekonomi desa, dan mengembalikan harga diri pelaku usaha mikro.

“Bayangkan, koperasi-koperasi ini akan diguyur permodalan Rp 5 miliar per unit. Itu bukan sekadar angka. Itu adalah darah segar yang mengalirkan kehidupan bagi ekonomi rakyat. Ia akan menjadi ruang tumbuh bagi UMKM, agar bisa bangkit, unggul, dan mandiri,” ungkap mantan Pembantu Rektor Universitas Darul ‘Ulum Jombang ini dengan nada haru.

Lebih jauh, dr. Ali yang juga dikenal sebagai dokter ahli kekebalan tubuh itu meyakini, KOPDES Merah Putih adalah jalan terang menuju cita-cita luhur bangsa: kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ia menambahkan, “Jika ekonomi rakyat desa dan kelurahan maju, bukan hanya pengangguran yang turun. Tapi juga kita bisa mencegah anak-anak muda kita terjebak dalam lingkaran judi online, narkoba, perdagangan manusia, bahkan kejahatan organ tubuh. Ini soal masa depan anak cucu kita. Ini soal ruh keadilan sosial dalam UUD 1945.”

Dengan suara bergetar, dr. Ali mengakhiri pernyataannya, “Sekali lagi, jangan takut pada KOPDES Merah Putih. Rangkul dia. Bersama kita bangun ekonomi gotong royong. Kita jemput puncak bonus demografi 2030 bukan dengan kegamangan, tapi dengan 100 juta UMKM yang tangguh dan bermartabat. Inilah saatnya kita percaya—bahwa ekonomi Indonesia akan bangkit dari kaki lima, bukan dari kaki langit.” (*)

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular