JAKARTA – Kecelakaan beruntun terjadi pada Minggu (18/9/2022) melibatkan kurang lebih delapan kendaraan. Akibat peristiwa tersebut mengakibatkan korban tewas satu orang dan belasan orang lainnya luka-luka.
Pihak pengelola jalan tol dinilai harus bertanggung jawab terhadap kejadian ini karena dinilai telah lalai. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi.
“Pihak pengelola jalan tol harus bertanggung jawab. Pertama, adanya faktor kelalaian terhadap pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol, terutama terkait adanya mobil patroli dan keberadaan CCTV. Jika mobil patroli dan CCTV berfungsi, maka kebakaran tersebut bisa diantisipasi dengan cepat atau ada early warning pada pengguna jalan tol,” ujar Tulus Abadi pada media ini, Selasa (20/9/2022) dini hari.
Selain itu, menurut Tulus, kecelakaan di jalan tol ni menunjukkan bahwa aspek community development di sekitar jalan tol tidak berjalan.
“Padahal aspek pemberdayaan komunitas atau masyarakat di sekitar jalan tol seharusnya dilakukan,” imbuhnya.
Terakhir, Tulus menegaskan bahwa jalan tol tidak boleh ada gangguan dari samping (side friction) yang berdampak kepada fungsi dan penggunaan jalan tol.
“Ketika terjadi kelalaian, community development tidak berjalan baik dan gangguan side friction masih terjadi maka kesemuanya itu menunjukkan pengelola jalan tol gagal memenuhi SPM Jalan Tol!” tandas Tulus.
(bm/bti)
