Tuesday, February 11, 2025
spot_img
HomeBerita AllGelar "Pekan Harlah" 102 Tahun NU, Kepala Ponpes Nurul Jadid Paiton: Pesantren...

Gelar “Pekan Harlah” 102 Tahun NU, Kepala Ponpes Nurul Jadid Paiton: Pesantren Juga Aktor Penting Pemberdayaan Masyarakat!

Poster Pekan Harlah 102 Tahun NU yang digelar Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo. (foto: pwnu jatim for Cakrawarta)

Surabaya, – Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ), Paiton, Probolinggo, sebagai tuan rumah dari peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PWNU Jawa Timur, siap menyemarakkan acara dengan “Pekan Harlah” mulai hari ini, Senin (20/1/25) hingga Ahad (26/1/2025).

“Acara ini menjadi momentum strategis untuk mengintegrasikan nilai-nilai kepesantrenan dengan pengembangan pendidikan dan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM,” kata Wakil Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., dalam keterangannya pada media ini, Senin (20/1/2025).

Gus Hamid Wahid yang juga Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo itu menyatakan pesantren harus menjadi pusat peradaban yang relevan dengan tantangan zaman.

“Ini sesuai dengan fungsi pesantren yang bukan sekedar institusi pendidikan dan dakwah Islam, namun juga aktor penting dalam pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, ia dan ponpes yang diasuhnya menyelenggarakan Pekan Harlah NU dengan beragam kegiatan strategis dan bermanfaat bagi masyarakat, yang meliputi Pembukaan Pekan Harlah NU ke-102 di Aula I dan II PPNJ pada Senin (20/1/2025) siang.

Sehari sebelumnya, pihaknya sudah mengadakan Seminar “Pesantren Berdaya: Pendidikan untuk SDGs” di Aula PPNJ pada 19 Januari 2025 yang menghadirkan Dirjen Pekapontren, sekaligus peluncuran Asosiasi Perguruan Tinggi Pesantren se-Jawa Timur.

“Asosiasi ini dibentuk sebagai wadah resmi untuk mempertemukan perguruan tinggi pesantren dalam rangka menyusun kebijakan bersama, melaksanakan program strategis, dan berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan pendidikan di era modern, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman yang menjadi identitas kita,” imbuh Gus Hamid.

Menurut Gus Hamid Wahid, kolaborasi yang melibatkan beberapa perguruan tinggi ini sangat penting untuk mencetak generasi emas yang siap menghadapi tantangan global pada tahun 2045, bahkan Dr. Basnang Said, S.Ag, M.Ag (Direktur Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Dirjen Pendis Kemenag RI) selaku narasumber menyebut perguruan tinggi yang terkenal di Amerika umumnya berbasis gereja.

“Saya kira kalau di Indonesia ya berbasis pesantren, apalagi pesantren kita ada ribuan,” katanya, mencontohkan partisipasi Asosiasi dari 51 perguruan tinggi pesantren di Indonesia, di antaranya Universitas Nurul Jadid, Universitas Islam KH. Mukhtar Syafaat, Universitas Al-Falah Assuniyah, Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, dan Universitas Darul Ulum.

Selanjutnya, Universitas Ibrahimy Situbondo, Universitas Islam Zainul Hasan, Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum, Universitas Hasyim Asy’ari, Universitas Darul Ulum Lamongan, dan Universitas Islam Syarifuddin. Ada juga, Universitas Annuqayah Guluk Guluk, Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri, dan Universitas Abdul Chalim Pacet Mojokerto.

Selain seminar pesantren, Pekan Harlah juga disemarakkan dengan “Expo Pendidikan dan UMKM di Halaman UNUJA dan MTsNJ (20-26 Januari 2025), dan Muktamar Pemikiran Mahasantri Ma’had Aly di Aula I PPNJ, melibatkan delegasi Ma’had Aly se-Nusantara (20-22 Januari 2025).

Kegiatan lainnya, Lomba keilmuan santri (20-25 Januari 2025), Bakti sosial dan jalan sehat santri (24 Januari 2025), Pengajian umum malam puncak (26 Januari 2025), Harlah NU ke-102 dan Rakerwil PWNU (24-25 Januari 2025), dan Haul Masyayikh dan Halaqah Alumni (26 Januari 2025).

(edy/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular