Sunday, December 8, 2024
spot_img
HomeSosial BudayaSastraGelar Diskusi "Menuju Depok Writers Festival", Rumah Baca Pitaloka Akan Hadirkan Narasumber...

Gelar Diskusi “Menuju Depok Writers Festival”, Rumah Baca Pitaloka Akan Hadirkan Narasumber Kurator BWCF Ini

Salah satu sudut ruang baca di Rumah Baca Pitaloka Depok. Pada Sabtu (13/7/2024) besok, akan digelar Diskusi “Menuju Depok Writers Festival” di tempat ini. (foto: Ramses)

Depok, – Rumah Baca Pitaloka bakal menggelar Diskusi Publik bertajuk “Menuju Depok Writers Festival”, pada Sabtu (13/7/2024) ini. Diskusi tersebut akan menghadirkan narasumber Imam Muhtarom selaku Kurator Borobudur Writers and Cultural Festival dan penampil musikalisasi puisi Rinidiyanti Ayahbi.

Bertempat di Jalan KH Ahmad Dahlan V No. 10, Kukusan, Beji, Depok, pembahasan diskusi akan membaca fenomena semakin maraknya festival di berbagai wilayah di Indonesia. Sebut saja Ubud Writers and Readers Festival (UWRF}, Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF), Makassar International Writers Festival (MIWF), Balige Writers Festival (BWF) dan banyak lagi.

Menurut Direktur Utama Pitaloka Foundation yang juga sastrawan Damhuri Muhammad, peran dan sepak terjang festival-festival ini telah memperlihatkan bahwa even berkala yang mengusung literasi dan seni dengan teragenda rupanya dapat bertahan mendukung ekosistem kebudayaan lokal di tiap wilayah. Sebutlah BWCF yang banyak mengusung tema dari sejarah cagar budaya, manuskrip lama, folklore hingga arkeologi. Tentu aja isu ini diangkat di tengah pelaksanaan agenda tentang sastra yang menjadi hajat utama para penulis literasi masa kini.

Diskusi di Rumah Baca Pitaloka yang didirikan dan didukung oleh artis dan anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka ini menjadi awal diskusi yang akan berkelanjutan dan terus dilaksanakan ke depannya.

Pamflet acara diskusi publik Rumah Baca Pitaloka pada Sabtu (13/7/2024) besok. (foto: ramses)

“Untuk kali ini, tema tentang festival. Diskusi selanjutnya memang akan diarahkan pada isu kebudayaan juga kesenian lintas genre. Berbagai tematik akan diangkat pada setiap diskusi yang digelar,” papar Damhuri dalam keterangannya, Jumat (12/7/2024).

Dia berharap keberadaan beberapa festival yang intens dan terjaga pelaksanaannya dapat mendukung obyek pemajuan kebudayaan baik di skala provinsi dan nasional.

Menurutnya, kesuksesan festival yang telah diselenggarakan oleh para penggeraknya itu dapat menjadi bahan pembelajaran, ajang tukar pengalaman melalui diskusi yang interaktif.

“Diskusi semacam ini diharapkan dapat menjadi awal untuk terlaksananya festival di wilayah lain di seluruh Indonesia terutama di Depok, tempat pelaksanaan diskusi ini,” imbuh Damhuri.

Keberadaan festival hendaknya dapat mendukung dunia seni dan literasi, sekaligus mendukung ekosistem kebudayaan di masyarakat.

Khalayak literasi menjadi penggerak usaha obyek-obyek pemajuan kebudayaan yang menjadi agenda Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

(ramses/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular