Tuesday, February 11, 2025
spot_img
HomePolitikaGas LPG 3 Kg Langka, PA 98: Prabowo Harus Waspadai Manuver Pembantunya!

Gas LPG 3 Kg Langka, PA 98: Prabowo Harus Waspadai Manuver Pembantunya!

Ilustrasi kelangkaan LPG 3kg di daerah. (foto: Istimewa)

Jakarta, – Beberapa hari belakangan ini, seluruh rakyat Indonesia dikejutkan oleh suatu kebijakan dari salah satu menteri di pemerintahan Prabowo yaitu, pelarangan penjualan gas LPG 3 kg oleh pengecer atau warung-warung yang ada di sekitar masyarakat.

Kebijakan prematur dan sepihak ini kemudian menghasilkan sebuah algoritma kesusahan di masyarakat, karena masyarakat harus bersusah payah mencari gas 3 kg untuk kebutuhan memasak di dapur.

Demikian ungkap Ivan Panusunan, juru bicara Presidium Perhimpunan Aktivis 98 (PA 98) dalam siaran persnya, hari ini, Rabu (5/2/2025) di Jakarta.

Ivan dalam siaran persnya menyikapi kelangkaan gas 3 Kg mengingatkan agar pemerintah bijak dalam membuat keputusan. Menurut Ivan kebijakan melarang penjualan gas 3 Kg di warung-warung adalah keputusan yang gegabah dan tidak memperhitungkan kesusahan rakyat.

“Bisa dibayangkan jika seandainya di rumah hanya tinggal ibu atau istri seorang diri, dan seluruh anggota keluarga semuanya sedang keluar rumah. Bisa dipastikan tidak ada yang bisa berupaya untuk mendapatkan gas 3 Kg,” jelas Ivan.

Juru Bicara Presidium Perhimpunan Aktivis 98 (PA 98), Ivan Panusunan. (foto: agun)

Apalagi, menurut Ivan tidak semua rumah tangga atau orang memiliki kendaraan untuk mencari gas 3 kg yang habis di dapur.

Ivan juga mentenggarai adanya manuver yang dilakukan pembantu Presiden Prabowo dalam menerapkan keputusan pelarangan warung-warung menjual gas 3 Kg.

“Menteri yang dimaksud ialah, menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang merupakan ketua umum salah partai pendukung pasangan Prabowo-Gibran di pilpres 2024 kemarin,” sebut Ivan gamblang.

Masih menurut Ivan, Bahlil Lahadalia sudah melakukan tindakan yang membahayakan negara, karena membuat keresahan secara nasional.

Gas 3 Kg yang merupakan kompenan utama memasak malah dibuat mainan oleh Bahlil Lahadalia dengan membuat kebijakan tanpa membuat mitigasi secara sosial dan politiknya terlebih dahulu, apalagi terakhir kita tahu bahwa Bahlil Lahadalia ternyata membuat kebijakan tanpa berkoordinasi dahulu dengan Presiden.

“Hal itu dikatakan Sufmi Dasco Ahmad yang merupakan politisi partai Gerindra dan wakil ketua DPR-RI bahwa kebijakan pelarangan penjualan gas 3kg bukan perintah dari presiden Prabowo langsung.” ungkap Ivan.

Ivan mengingatkan Prabowo agar bersikap tegas terhadap pembantunya, ketika terjadi tindakan yang membahayakan pemerintahan dan negara itu seharusnya menjadi perhatian khusus oleh Presiden Prabowo dalam menjaga kestabilan politik dan ekonomi di tingkat masyarakat.

“Buat saya, tindakan Bahlil membuat kebijakan pelarangan penjualan gas 3 Kg oleh pengecer jelas membahayakan keberlangsungan pemerintahan dan negara” jelas Ivan.

Langkah-langkah populis Prabowo seperti rencana penghentian ekspor LNG ke luar negeri, bisa dianggap hanya omong kosong belaka oleh publik. Sehingga bisa menurunkan kepercayaan publik pada Prabowo.

“Bisa dibayangkan, jika dengan keresahan yang dialami rakyat berujung chaos, tentu hal ini berdampak terhadap posisi Prabowo Subianto sebagai Presiden,” tegas Ivan.

Publik bisa saja berspekulasi kalau keputusan Bahlil adalah demi kepentingan politik Gibran ke depan, mengingat kedekatan Bahlil Lahadalia dengan mantan presiden Joko Widodo yang telah menaruh anaknya sebagai wakil presiden Prabowo.

“Dengan kata lain, bisa saja publik menyimpulkan bahwa Pemerintahan Prabowo tidak solid, karena menterinya bisa sesuka hati bermanuver politik. Dan itu merugikan Prabowo sebagai Presiden,” pungkasnya.

(agun/rafel/Tommy)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular