“Keinginan untuk menaklukan adalah syarat kemenangan, dimana ada persatuan disitu pasti ada kemenangan jadi Jika Partai Golkar Kota Depok- Bekasi ingin menang harus memilki dua syarat tersebut.”
(Fahd El Fouz A Rafiq, Ketua DPP Golkar Bidang Ormas )
DEPOK – DPD Golkar Kota Depok melaksanakan pendidikan politik untuk fungsionaris partai dengan tema “Menuju Kemenangan Partai Golkar Pemilu 2024” di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, hari ini, Sabtu (11/3/2023).
Hadir banyak tokoh diantaranya H. Fahd El Fouz A Rafiq (Ketua DPP Golkar Bidang Ormas), Ace Hasan Syadzili (Ketua DPD Golkar Jawa Barat), Rani Fahd A Rafiq (Caleg DPR RI), Farabi El-Fouz A Rafiq (Ketua DPD Golkar Kota Depok), H. Tajuddin Tabri (Wakil Ketua DPRD Kota Depok), Ade Puspitasari (Ketua Golkar Kota Bekasi) dan Banyak lagi tokoh Golkar Depok yang hadir pada kegiatan Pendidikan Politik tersebut.
Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar tersebut mengatakan bahwa ketika dirinya turun langsung ke lapangan mesin politik Partai Golkar, khususnya Depok, tidak berjalan baik.
“Saya temui banyak Ketua level Kelurahan yang hanya numpang nama saja. Ini berbeda dengan Kota Bekasi yang membentuk struktur dari bawah,” ucapnya kritis sebagai kalimat pembuka.
Fahd menambahkan bahwa, awalnya, dirinyalah yang akan menjadi calon anggota DPR RI dari Kota Depok, akan tetapi kemudian ditukar dengan istrinya.
“Ketum DPP Golkar menanyakan lalu siapa yang akan di Pekalongan? Saya menjawab bahwa kakak ipar saya yang akan menjadi calon DPR RI di sana,” imbuhnya.
Fahd menegaskan bahwa pihaknya telah merapikan 52 Kelurahan dari total 63 keseluruhannya di Kota Depok dimana perapian itu bahkan menyentuh hal teknis seperti persoalan seragam.
Fahd mengakui serta mengetahui dan mendapatkan aduan terkait banyaknya oknum Partai Golkar yang menggunakan jalur partai lain untuk kampanye, padahal mereka mendapat dan menikmati jabatan itu dari Partai Golkar.
“Kasus seperti ini ternyata juga banyak dimana kader Partai Golkar yang menggunakan mesin partai lain,” tegasnya dengan nada meninggi.
Karena itu, mantan Ketum DPP KNPI tersebut fokus merapikan internal sampai pada level Kelurahan dan karenanya dengan perapian tersebut bertekad untuk mengalahkan partai incumbent yang menang pada Pileg lalu khususnya di Kota Depok dan Bekasi.
Tekat Fahd tersebut sangat beralasan dan bukan tanpa dasar. Karena pihaknya berkaca pada pengalaman dari pertarungan politik di Pekalongan dimana Partai Golkar berhasil mengalahkan incumbent yang saat itu punya 24 kursi pada Pemilihan Bupati dengan keunggulan mencapai 80% suara.
“Dan ini menjadi sejarah karena di zaman Orde Baru, Partai Golkar tidak pernah menang di kota santri tersebut,” kisahnya penuh optimisme.
“Partai Golkar Kota Depok pada Pileg 2019 mendapatkan suara mayoritas dari caleg bukan dari partai, artinya di sini semakin berkembangnya zaman, pengaruh Partai Golkar makin tergerus dan ini harus dicarikan solusinya,” lanjutnya.
Karenanya, mantan Ketum Ormas MKGR menambahkan bahwa ia tidak menginginkan di tingkat internal tidak boleh lagi ada “perkelahian internal” karena akan sangat merugikan internal partai.
“Jadi, pertarungan yang sebenarnya ketika pergelaran Pemilu dimulai adalah dengan parpol lain bukan dengan sesama kader sendiri di internal partai. Itu harus diingat betul-betul,” tegasnya lagi.
Fahd meminta kader Partai Golkar tidak patah semangat karena menurutnya, Golkar adalah lumbungnya orang pintar.
“Mati satu tumbuh 1000. Kita ngak sulit kok cari kader di Golkar. Golkar ini laboratoriumnya orang-orang hebat. Dan sudah saatnya Walikota harus dari Golkar. Terakhir kali, Kota Depok dipegang oleh kader Golkar adalah eranya Bapak Badrul Kamal,” ucapnya membakar semangat para kader Kota Depok.
“Maka dari itu, saya berharap semua kader DPD Partai Golkar tetap semangat dan jangan kendor! Karena di sini saya ingin memotivasi sahabat semua untuk menjadi mental petarung menuju kemenangan Partai Golkar di Pemilu mendatang,” tandasnya mengakhiri pidatonya.
(asw/bus)
