Wednesday, December 17, 2025
spot_img
HomeInternasionalDiaspora Indonesia di London Turun ke Jalan, Kecam Brutalitas Aparat dan Krisis...

Diaspora Indonesia di London Turun ke Jalan, Kecam Brutalitas Aparat dan Krisis Ekonomi

Aksi diaspora Indonesia di London, Inggris, Jumat (5/9/2025) waktu setempat, menyikapi kondisi terkini tanah air. (foto: Madina Arifah)

LONDON, CAKRAWARTA.com – Ratusan diaspora Indonesia di Inggris menggelar aksi protes di Russell Square Gardens, London, Jumat (5/9/2025), sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat di tanah air yang tengah menghadapi kekerasan aparat, kesulitan ekonomi, dan sikap acuh tak acuh pemerintah.

Aksi yang dimulai pukul 14.30 hingga 17.00 waktu setempat itu menyoroti meningkatnya brutalitas polisi terhadap pengunjuk rasa di Indonesia, gelombang PHK massal, merosotnya daya beli, dan lonjakan pengangguran yang disebut sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara.

“Keputusan DPR menaikkan gaji dan tunjangan mereka hingga lebih dari Rp100 juta per bulan, sementara rakyat kian tercekik, adalah sebuah penghinaan,” tegas seorang perwakilan mahasiswa yang ikut menjadi penyelenggara aksi. “Kami di sini tidak hanya menentang kekerasan aparat, tetapi juga menolak ketidakadilan yang sistemik. Tuntutan #ResetIndonesia harus diwujudkan demi masa depan yang lebih adil dan setara.”

Isu ekonomi dan politik kian memicu amarah publik. Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dinilai melempar tanggung jawab atas rendahnya gaji guru turut memperkuat alasan demonstran menuntut perubahan sistemik dan akuntabilitas pemerintah.

Aksi di London ini digagas oleh kolektif London Bergerak, yang merupakan bagian dari Komite Internasional Indonesia Bergerak (International Committee of Indonesia Bergerak). Gerakan ini melibatkan komunitas diaspora Indonesia di lebih dari sepuluh negara, termasuk Australia, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Jepang, Korea Selatan, hingga Skandinavia.

Dengan melibatkan sekitar 250 peserta, protes ini juga bertujuan untuk menarik perhatian publik Inggris, media internasional, serta pegiat HAM pada krisis demokrasi dan ketidakadilan sistemik di Indonesia.

“Kami ingin dunia tahu, perjuangan rakyat Indonesia untuk demokrasi dan keadilan tidak bisa dibungkam oleh kekerasan ataupun kebijakan yang hanya menguntungkan elit politik dan oligarki,” ujar salah satu orator dalam aksi tersebut. (*)

Kontributor: Madina Arifah

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular