
JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Prancis merupakan mitra utama dan strategis dalam misi besar Indonesia: membangun kekuatan pertahanan nasional yang tangguh, modern, dan berdikari.
Dalam pernyataan bersama yang disampaikan di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini, Rabu (28/5/2025), bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa kemitraan Indonesia-Prancis bukan sekadar hubungan bilateral biasa, melainkan poros penting dalam transformasi pertahanan Indonesia ke tingkat global.
“Prancis adalah salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alutsista pertahanan. Kerja sama ini mencakup produksi bersama, alih teknologi, dan penguatan industri pertahanan nasional. Kita sedang membangun kekuatan pertahanan masa depan,” ujar Presiden Prabowo dengan penuh keyakinan.
Dalam semangat itu, Indonesia dan Prancis telah menjalin kesepakatan strategis yang berkelanjutan, mulai dari pembelian 42 jet tempur Rafale, dua kapal selam Scorpene, hingga sistem radar canggih GCI buatan Thales—semuanya bukan sekadar pembelian, tetapi bagian dari visi besar kemandirian pertahanan Indonesia.
Presiden Prabowo juga menyoroti suksesnya France Defence Dialogue (IFDD) ke-11 yang digelar di Jakarta pada 29–30 April 2025, serta keterlibatan aktif Indonesia dalam Latihan Militer Multilateral La Perouse 2025 yang melibatkan sembilan negara di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Amerika Serikat, Inggris, India, Australia, dan Kanada.
“Partisipasi Indonesia dalam forum-forum strategis dan latihan multilateral bukan hanya bentuk kesiapan tempur, tapi juga sinyal bahwa Indonesia hadir dan diperhitungkan dalam arsitektur pertahanan kawasan,” tegasnya.
Sebagai kelanjutan konkret, Presiden Prabowo dan Presiden Macron juga menyaksikan penandatanganan dua dokumen penting dalam sektor pertahanan: MoU perlindungan informasi rahasia (MPCIA) dan Surat Niat (LoI) kerja sama pertahanan strategis antara kedua negara.
Dua dokumen tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Sébastien Lecornu, menjadi batu loncatan baru bagi era pertahanan Indonesia yang lebih kuat, lebih modern, dan berkelas dunia.
Kemitraan Indonesia–Prancis dalam bidang pertahanan adalah bagian dari lompatan strategis menuju Indonesia Emas 2045—di mana kekuatan militer bukan hanya simbol kekuasaan, tetapi fondasi utama dalam menjaga kedaulatan, kedamaian, dan martabat bangsa.
“Kami percaya, kekuatan pertahanan yang kuat adalah benteng terakhir sekaligus harapan pertama rakyat. Dan dengan mitra strategis seperti Prancis, kita melangkah lebih cepat, lebih kokoh, dan lebih percaya diri,” tutup Prabowo.
Editor: Tommy dan Rafel