Wednesday, December 17, 2025
spot_img
HomeSosial BudayaKemanusiaanBayi Lahir di Posko Bencana UNAIR di Aceh Tamiang, Hadirkan Harapan di...

Bayi Lahir di Posko Bencana UNAIR di Aceh Tamiang, Hadirkan Harapan di Tengah Banjir

Seorang bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu pengungsi korban Bencana Sumatera di Aceh Tamiang dan berlangsung di Posko Kesehatan UNAIR di lokasi tersebut, Senin (15/12/2025). (foto: Unair for Cakrawarta)

ACEH TAMIANG, CAKRAWARTA.com – Di tengah duka dan keterbatasan akibat banjir, secercah harapan hadir dari Posko Satgas Bencana Universitas Airlangga (Unair) di Kabupaten Aceh Tamiang. Seorang ibu muda melahirkan dengan selamat di posko kesehatan tersebut, Senin (15/12/2025), di tengah kondisi darurat pascabanjir.

Tangisan bayi yang baru lahir menggema di Posko Klinik Abah, mengubah suasana posko yang selama ini dipenuhi keluhan kesehatan warga terdampak banjir. Bayi itu lahir dari Ny. R (19), warga Desa Bukit Rata, Kecamatan Aceh Tamiang.

Posko gabungan tersebut melibatkan Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK), Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), RSUD dr. Soetomo Surabaya, serta bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin), Perhimpunan Anestesiologi dan Terapi Intensif (Paboi), Ikatan Perawat Onkologi Indonesia (IPOTI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Surabaya, dan organisasi kemanusiaan Mer-C.

Sejak pukul 07.00 WIB, Ny. R merasakan kontraksi perut yang semakin kuat disertai pecahnya ketuban. Sebelum banjir melanda wilayah tersebut, ia rutin memeriksakan kehamilannya di Klinik Abah. Karena itu, ketika tanda persalinan muncul, ia kembali ke lokasi yang kini difungsikan sebagai posko kesehatan Tim Unair.

Pemeriksaan awal oleh bidan menunjukkan kondisi ibu dan detak jantung janin dalam batas normal. Namun, pemeriksaan lanjutan memperlihatkan pembukaan serviks telah mencapai lima sentimeter dengan kontraksi yang semakin teratur. Tim medis kemudian melakukan observasi ketat sambil memberikan edukasi serta penguatan psikologis kepada pasien dan keluarga.

Penanggung jawab posko, Lettu Laut (K) dr. Andre Prasetyo Mahesa, Residen Ilmu Penyakit Dalam FK Unair, mengatakan bahwa proses persalinan dilakukan dalam kondisi sarana yang sangat terbatas.

“Salah satu kendala utama adalah pasokan listrik yang belum stabil. Hal ini membatasi proses observasi dan pemantauan. Selain itu, ketiadaan alat bantu napas bayi dan infant warmer juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi tim,” ujarnya dalam keterangannya pada media ini, Rabu (17/12/2025).

Untuk mengatasi keterbatasan penerangan, tim medis menggunakan genset agar proses persalinan dapat berlangsung dengan aman. Pada pukul 11.00 WIB, pembukaan serviks dinyatakan lengkap dan kepala bayi mulai tampak di jalan lahir. Tim yang terdiri dari dr. Aniq, dr. Manilla, bidan April, dan bidan Disya dari RSUA kemudian bersiap melakukan pertolongan persalinan.

Tepat pukul 11.52 WIB, bayi lahir dalam kondisi sehat dan langsung menangis spontan. Dokter spesialis anak, dr. Mery, SpA dari IDI Cabang Surabaya, memastikan bayi tampak aktif dengan warna kulit kemerahan sebagai indikator kondisi vital yang baik.

Meski terdapat robekan ringan pada jalan lahir ibu yang memerlukan penjahitan, kondisi ibu dan bayi secara keseluruhan dinyatakan stabil dan sehat. Persalinan ini menjadi persalinan kedua yang berhasil ditangani di Posko Kesehatan Tim Unair selama masa tanggap darurat banjir di Aceh Tamiang.(*)

Kontributor: Khefti PKIP

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular