Gresik, – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya Kelompok 21 yang bertugas di Purwodadi menginisiasi program kerja inovatif bernama Ecobrick di Desa Purwodadi, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Program yang berada dibawah pengawasan dosen pembimbing lapangan Ngatma’in, S.Pd., M.Pd., ini bertujuan untuk mengurangi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) setempat dengan cara mengubahnya menjadi furnitur yang bermanfaat.
Menurut Ketua Kelompok 21 Mahasiswa KKN UMSurabaya, Nur Hidayat, Ecobrick merupakan metode yang memanfaatkan sampah plastik untuk dijadikan bahan baku pembuatan meja dan kursi.
“Nantinya, sampah plastik dipadatkan ke dalam botol-botol bekas hingga menjadi material yang cukup kuat untuk dijadikan bahan bangunan alternatif,” ujarnya dalam keterangan pada media ini, Minggu (18/8/2024).
Nur Hidayat dan kawan-kawannya menjelaskan pemilihan program Ecobrick dipilih karena mereka melihat potensi untuk mengurangi sampah di TPA sekaligus menciptakan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.
“Ecobrick adalah solusi yang kami tawarkan,” tegasnya.
Nur Hidayat juga menjelaskan bahwa program Ecobrick sendiri dimulai sejak 31 Juli 2024, ketika tim KKNnya yang beranggotakan 21 orang tersebut mulai mengumpulkan dan memilah sampah di TPA setempat. Kegiatan pengumpulan dan pemilahan sampah ini, lanjut Nur Hidayat, merupakan langkah awal yang krusial dalam proses pembuatan Ecobrick.
“Memastikan bahwa hanya sampah plastik yang sesuai yang digunakan dalam proyek ini. Pada hari-hari berikutnya, tim melanjutkan dengan pembuatan ecobrick dan merangkai ecobrick menjadi furnitur,” paparnya.
Sementara itu, program Ecobrick sendiri, mendapat sambutan positif dari warga setempat. Karena, selain mengurangi jumlah sampah, kegiatan ini juga memberikan keterampilan baru kepada masyarakat dalam mengolah sampah menjadi barang bernilai guna.
“Ini adalah inisiatif dan inovasi yang sangat baik. Selain membantu mengatasi masalah sampah, program ini juga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga jika dikembangkan lebih lanjut,” Kepala Desa Purwodadi, Bapak Kastar, saat dihubungi media ini.
Nur Hidayat dan kelompok KKNnya berharap program Ecobrick dapat terus berlanjut bahkan setelah masa KKN mereka berakhir, sehingga dapat memberikan dampak jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat Purwodadi.
(nobl/rafel)