Saturday, April 20, 2024
HomeSains TeknologiKesehatanAhli Gizi Ini Sarankan Jaga Asupan Cairran Selama Berpuasa

Ahli Gizi Ini Sarankan Jaga Asupan Cairran Selama Berpuasa

Ilustrasi. (foto: women’s health)

SURABAYA – Sahur dan berbuka puasa adalah momen yang dinanti-nanti saat bulan Ramadan. Beragam jenis makanan yang tersedia seringkali membuat orang tergoda untuk mengonsumsinya. Padahal, tidak semua jenis makanan baik untuk kelancaran metabolisme tubuh, apalagi jika dikonsumsi dengan berlebih. Oleh sebab itu, pemilihan jenis makanan saat sahur dan berbuka puasa perlu diperhatikan.

Pakar Gizi Azizah Ajeng Pratiwi mengimbau meskipun sedang berpuasa, seseorang harus tetap menjaga dan menerapkan pola gizi seimbang sebagaimana anjuran Kementerian Kesehatan RI.

“Pola gizi seimbang di sini adalah tetap mengonsumsi karbohidrat, protein, lemak, sayur, buah, dan air secara proporsional,” ujarnya pada media ini.

Azizah mengatakan, saat sahur seseorang harus makan dengan porsi secukupnya. Sahur bukan berarti makan dengan porsi lebih banyak agar bisa kenyang lebih lama. Namun sahur dalam hal ini lebih kepada pemilihan bahan makanan yang tepat.

“Kita bisa memilih makanan dengan indeks glikemik yang rendah. Contohnya, beras merah dan roti gandum. Itu biasa kita sebut dengan makanan berkarbohidrat kompleks. Yang mana itu bisa membuat kenyang lebih lama dan lebih baik untuk tubuh karena tidak meningkatkan kadar gula darah secara cepat,” paparnya.

Selain itu, sambungnya, saat sahur seseorang juga bisa mengonsumsi sayur dan buah serta lauk-pauk dengan protein tinggi seperti ayam dan telur.

“Konsumsi sayur dan buah bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan serat, sedangkan sumber protein yang baik dan cukup bisa menjaga metabolisme pada tubuh saat berpuasa,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Azizah menuturkan bahwa pada saat berbuka puasa, seseorang sebaiknya tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan. Biasanya, seseorang bisa kalap untuk makan berlebih karena telah menahan hawa nafsu seharian. Sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan.

“Porsi makan secukupnya dan ditingkatkan perlahan-lahan. Tidak langsung makan besar. Kita bisa lebih dulu minum air putih dan kurma. Sebagaimana yang sudah disunahkan Rasul karena kurma mengandung serat tinggi dan kadar gulanya cukup baik untuk mengembalikan energi tubuh setelah berpuasa setelah sekitar 12-14 jam,” ungkapnya.

Azizah berpesan hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan saat berpuasa adalah menjaga asupan cairan. Saat berpuasa, tubuh tidak menerima asupan cairan sama sekali selama 12 atau 14 jam. Oleh sebab itu, cairan tubuh harus terpenuhi minimal 8 gelas dengan satu gelas 250 ml.

“Bagaimana pengaturan cairannya? bisa dipenuhi dengan 2 gelas saat buka, 4 gelas saat malam hari, dan 2 gelas saat sahur,” pungkas dosen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga itu.

(mar/pkip/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular