Sunday, March 16, 2025
spot_img
HomePendidikanDunia KampusWork Life Balance, Pengalaman Dua Mahasiswa Unair Ikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Work Life Balance, Pengalaman Dua Mahasiswa Unair Ikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Rhein Sasi Kirana, mahasiswi asal Universitas Airlangga Surabaya yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI di Universitas Mataram Lombok, Nusa Tenggara Barat. (foto: istimewa)

SURABAYA – Dua mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Rhein Sasi Kirana dan Alifia Desti Hanindita membagikan pengalamannya mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang merupakan besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Alifia Desti misalnya mengatakan bahwa dapat melakukan pertukaran mahasiswa merupakan hal yang telah ia dambakan sebelumnya. Ia memiliki ambisi untuk pertukaran pelajar sejak di bangku sekolah dasar.

“Awalnya itu, aku ikut IISMA namun pada tahun tersebut memang belum rezeki aku dan akhirnya aku memberanikan diri untuk mengikuti program PMM,” ujar Alifia pada media ini.

Hal serupa disampaikan oleh Rhein Sasi, yang memiliki ambisi sama untuk dapat memiliki kesempatan merasakan pengalaman pertukaran pelajar di luar Unair.

Untuk memilih universitas tujuan merupakan hal yang krusial dialami baik oleh Rhein dan Alifia. Mereka hanya diperbolehkan untuk memilih universitas yang berada di luar Pulau Jawa. Hal ini yang membuat mereka memikirkan hal tersebut dengan matang.

“Awalnya aku kira diperbolehkan untuk memilih universitas yang berada di Pulau Jawa dan pada akhirnya aku memilih Universitas Mataram, Lombok untuk tujuan universitas yang aku tempuh selama PMM,” tambah Alifia.

Berbeda dengan Rhein yang memilih Universitas Malikusaleh, Aceh untuk universitas tujuannya. Baginya, ia membutuhkan suasana dan kebudayaan baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Mengingat, Aceh dan Jawa memiliki perbedaan yang cukup jauh.

Alifia menceritakan, selama program PMM berlangsung ia tak hanya studi namun mendapatkan pengalaman yang berharga. Salah satunya, ia dapat mengelilingi wisata yang berada di sekitar Lombok.

“Hal yang aku rasakan disini jarang mengalami stres dan merasakan work-life balance. Dimana, aku tetap bisa melakukan hiburan ke wisata eksotis di Lombok dan diimbangi dengan belajar dengan mahasiswa lokal disana untuk mempertahankan nilaiku,” tutur Alifia.

Hal senada juga dirasakan Rhein, disamping ia juga harus menempuh studi, ia juga berkesempatan untuk berwisata di pulau Aceh. Salah satunya, ia bisa melakukan snorkling dengan mahasiswa lokal di sana.

“Salah satu pengalaman yang tak bisa aku lupakan yaitu dapat snorkling di Pulau Rubiah, Sabang. Benar-benar keindahan alam yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya, airnya jernih dan ekosistem ikan disana masih sangat terjaga,” tambah Rhein.

Rhein dan Alifia juga berpesan untuk, “para rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk tak ragu mencoba kesempatan yang telah ada. Berani untuk mencoba hal baru yang tak pernah dicoba sebelumnya,” pungkasnya.

(mar/pkip/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular