Thursday, May 22, 2025
spot_img
HomeSosokTurun ke Liang Lahat, Polisi Ini Tunjukkan Wajah Humanis Polri di Kebumen

Turun ke Liang Lahat, Polisi Ini Tunjukkan Wajah Humanis Polri di Kebumen

Aiptu Muslim saat ikut menggali kubur untuk anak sahabatnya di Tempat Pemakaman Umum Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Senin (21/4/2025). (foto: Polres Kebumen for Cakrawarta)

KEBUMEN, CAKRAWARTA.com – Di tengah udara pagi yang masih basah oleh embun dan tanah merah yang digali perlahan, suasana duka menyelimuti Tempat Pemakaman Umum Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Senin (21/4/2025). Di antara para pelayat, sosok berseragam polisi tampak berbeda—bukan karena pangkatnya, tetapi karena kepeduliannya.

Dialah Aiptu Mualim, Kanit Binmas Polsek Buluspesantren, yang pagi itu turun langsung menggali liang lahat untuk almarhumah NI (46), anak dari sahabatnya, Jamjuri.

Dengan lengan seragam tergulung dan cangkul di tangan, Mualim tak hanya hadir sebagai anggota Polri, tetapi juga sebagai sahabat yang mengerti betul arti menemani di saat paling berat.

Malam sebelumnya, ia menerima telepon dari Jamjuri yang sedang berada di Pati untuk mengurus pemakaman kakaknya. Sang sahabat meminta tolong agar Mualim membantu mengurus pemakaman anaknya yang berpulang hampir bersamaan. Tanpa pikir panjang, Mualim menjawab panggilan itu.

“Bagi saya, persahabatan itu bukan sekadar tertawa bersama, tapi hadir ketika dunia sedang runtuh. Hari itu, saya ingin menunjukkan bahwa dia tidak sendirian,” ujar Aiptu Mualim dalam keterangannya, Selasa (22/4/2025).

Bagi Mualim, membantu bukan sekadar tugas, melainkan panggilan hati. “Saya belajar bahwa membantu orang lain adalah bentuk ibadah yang paling nyata,” imbuhnya dengan mata yang tampak berkaca-kaca.

Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith Samsuri, memberikan apresiasi atas ketulusan tindakan tersebut. Ia menilai, apa yang dilakukan Aiptu Mualim adalah representasi dari semangat humanis Polri.

“Yang dilakukan Aiptu Mualim mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi roh dalam tugas kepolisian. Di balik seragam, ada hati yang peduli. Polisi bukan hanya soal menjaga keamanan, tapi juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, terutama saat mereka paling membutuhkan,” ujar AKBP Eka.

Kisah ini menjadi pengingat, bahwa kemanusiaan tidak mengenal seragam, jabatan, atau pangkat. Terkadang, kepedulian sekecil apa pun bisa menjadi cahaya di tengah gelapnya duka.

(Reza/Rafel/Tommy)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular