Wednesday, May 7, 2025
spot_img
HomeEkonomikaTingkat Literasi dan Inklusi Dana Pensiun Turun, OJK Diminta Genjot Edukasi

Tingkat Literasi dan Inklusi Dana Pensiun Turun, OJK Diminta Genjot Edukasi

Ilustrasi. (foto: Dokumen Syarifudin Yunus)

JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025 yang mencatat kenaikan tingkat literasi keuangan masyarakat menjadi 66,46% dan inklusi keuangan menjadi 80,51%. Namun, khusus sektor dana pensiun, tren justru menunjukkan penurunan.

Berdasarkan SNLIK 2025, tingkat literasi dana pensiun turun menjadi 27,79% dari sebelumnya 30,46% pada tahun 2022. Sementara tingkat inklusi dana pensiun juga mengalami penurunan tipis dari 5,42% menjadi 5,37%.

“Dari 10 orang Indonesia, hanya sekitar 2,5 orang yang mengetahui dana pensiun dan hanya 0,5 orang yang memilikinya. Ini pekerjaan rumah besar bagi industri dana pensiun,” kata Syarifudin Yunus, Edukator Dana Pensiun dari DPLK SAM, Selasa (6/5/2025).

Syarifudin menilai penurunan ini terjadi karena banyak peserta dana pensiun yang memasuki masa pensiun dan menarik manfaatnya, sementara pertumbuhan peserta baru masih minim. Ia juga mengutip hasil surveinya yang menunjukkan bahwa 64% pekerja belum memiliki tabungan pensiun, 77% hanya mampu menabung maksimal Rp500.000 per bulan, dan 51% memilih pembelian dana pensiun secara daring.

Dalam Peta Jalan Dana Pensiun 2024-2028, OJK menargetkan peningkatan indeks literasi dan inklusi dana pensiun sebesar 5% per tahun. Selain itu, ditargetkan 50% Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan 75% Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) memiliki aplikasi digital, serta 50% DPLK memiliki kanal pemasaran daring pada 2025.

“Tanpa digitalisasi dan edukasi yang masif, peningkatan inklusi akan sulit tercapai, terutama bagi pekerja informal,” tambah Syarifudin.

Penurunan inklusi dana pensiun dinilai berisiko terhadap meningkatnya jumlah lansia yang rentan secara ekonomi di masa depan, sehingga memperlebar kesenjangan sosial dan memperlemah ketahanan keuangan nasional. (*)

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular