Thursday, May 9, 2024
HomePendidikanDunia KampusTeliti Potensi Limbah Cangkang Kepiting Untuk Industri Komersil Prostodonsia Antar Michael Josef...

Teliti Potensi Limbah Cangkang Kepiting Untuk Industri Komersil Prostodonsia Antar Michael Josef Jadi Guru Besar

Prof. Dr. Michael Josef Kridanto Kamadjaja, drg., MKes., SpPros subsp PKIKG (K) saat membacakan orasi ilmiah dalam upacara pengukuhan dirinya sebagai guru besar FKG Unair di Aula Garuda Mukti, Kampus C Unair, Surabaya (27/12/2023). (foto: humas Unair)

SURABAYA – Universitas Airlangga (Unair) menambah lagi satu guru besarnya. Dia adalah Prof. Dr. Michael Josef Kridanto Kamadjaja, drg., MKes., SpPros subsp PKIKG (K). Michael Josef sapaan akrabnya resmi menjadi Guru Besar Unair dalam bidang Ilmu Complex Prostodonsia and Dental Implant/Scaffold.

Michael Josef membacakan orasi ilmiah berjudul “Potensi Scaffold Tiga Dimensi Hidroksiapatit Dari Bahan Limbah Cangkang Kepiting Pada Bidang Prostodonsia” dalam upacara pengukuhan dirinya sebagai guru besar di Aula Garuda Mukti, Kampus C Unair, Surabaya (27/12/2023), yang membahas mengenai potensi limbah cangkang kepiting untuk aplikasi dalam bidang kedokteran gigi, khususnya prostodonsia.

“Rongga mulut memiliki peranan penting bagi manusia. Jika kondisi buruk dan tidak dirawat dengan baik, dapat mengganggu fungsi rongga mulut, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang,” ujarnya.

Melalui data RISKESDAS 2018, Michael Josef menyampaikan bahwa prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia mencapai 57,6%, dimana hal itu menunjukkan urgensi perhatian terhadap bidang kedokteran gigi.

Pada bidang prostodonsia, Michael Josef menekankan peran krusial tulang alveolar sebagai penyangga gigi tiruan dan implan. Apabila dimensi tulang alveolar mengalami penurunan, maka dapat menyebabkan risiko kegagalan perawatan implan gigi tiruan.

“Oleh karena itu, rekayasa jaringan menjadi penting sebagai alternatif perawatan regeneratif untuk mengembalikan fungsi jaringan yang hilang,” tandasnya.

Penelitian Michael Josef ini juga mengeksplorasi potensi hidroksiapatit dari limbah cangkang kepiting sebagai scaffold. Dengan sifat biokompatibilitas, bioaktivitas, dan osteokonduktivitas yang baik, hidroksiapatit akan dapat digunakan dalam rekayasa jaringan untuk merekonstruksi jaringan tulang yang rusak.

“Hidroksiapatit memiliki struktur yang mirip dengan tulang manusia, menjadikannya potensial sebagai pembuatan tulang sintetik,” ungkapnya.

Limbah cangkang kepiting, yang kaya akan senyawa organik dan anorganik, terutama kitin, dapat diolah menjadi hidroksiapatit dimana Michael Josef menekankan pentingnya biokompatibilitas dalam pembuatan hidroksiapatit graft dari cangkang kepiting, yang langsung berhubungan dengan keberhasilan dalam osteokonduktivitas, osteoinduksi, dan osteogenesis.

Karena itu, Michael Josef berharap temuannya dapat melahirkan inovasi dalam pembuatan scaffold tiga dimensi yang dapat digunakan secara komersial dalam bidang prostodonsia.

“Memang tetap perlu penelitian lanjutan, baik in vitro maupun in vivo, untuk menguji karakteristik scaffold dan mempersiapkannya untuk pemakaian klinis pada manusia,” tegasnya.

(pkip/mar/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular