
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Kapal rumah sakit Ksatria Airlangga (RSKKA) kembali menembus laut Indonesia Timur untuk menjalankan pelayanan kesehatan di wilayah terluar. Kali ini, rute pelayaran mencakup Pulau Sailus dan Pulau Sapuka di Kabupaten Pangkajene Kepulauan serta Pulau Bonerate di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
RSKKA bertolak dari Pelabuhan Kalimas Surabaya pada Selasa (25/11/2025) menuju Pelabuhan Bangsal, Lombok, sebelum mengangkut 29 relawan tambahan yang tiba melalui Bandara Juanda pada hari ini, Kamis (27/11/2025). Pulau Sailus menjadi lokasi pelayanan pertama ekspedisi.
Misi kesehatan ini diarahkan untuk mempersempit kesenjangan akses layanan medis antarwilayah, khususnya di kawasan kepulauan yang selama ini sulit dijangkau fasilitas kesehatan formal.
Rektor Universitas Airlangga, Muhammad Madyan menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas dedikasi RSKKA. “Tidak semua perguruan tinggi memiliki fakultas kedokteran dan rumah sakit kapal. Kehadiran RSKKA membuktikan bahwa UNAIR berkontribusi langsung terhadap masyarakat,” ujarnya dalam keterangan yang diterima redaksi media ini, Kamis (27/11/2025).
Madyan menegaskan bahwa RSKKA memainkan peran strategis dalam pemenuhan kebutuhan dokter dan layanan kesehatan spesialistik di daerah terpencil. “Masalah kita bukan hanya kurangnya dokter spesialis, tetapi distribusi yang tidak merata. RSKKA menyasar wilayah dengan akses kesehatan terbatas agar masyarakat di daerah terpencil tidak tertinggal dari saudara-saudara mereka di kota,” katanya.
Sementara itu, Direktur RSKKA, Agus Harianto, menuturkan bahwa pelayaran ini dilandasi kepedulian terhadap masyarakat yang selama ini terisolasi dari pelayanan kesehatan layak. “Apa pun layanan kesehatan yang bisa dinikmati masyarakat kota, juga harus bisa dinikmati masyarakat kepulauan,” ucapnya saat berpamitan kepada rektor di Balai RUA, Kampus MERR-C.
Agus mengenang pengalaman RSKKA sebelumnya ketika berlabuh di Pulau Sailus pada 2019. “Sejak Indonesia merdeka hingga 2019, belum pernah ada satu pun dokter umum bertugas di Pulau Sailus. Sekarang sudah ada rumah sakit pratama, tapi hanya satu dokter umum,” ungkapnya.
Melalui pelayaran ini, RSKKA ingin memastikan tenaga kesehatan di daerah terpencil tidak merasa bekerja sendirian. “Seperti supporter Liverpool yang menyemangati pemainnya dengan You will never walk alone, kami ingin mengatakan pada tenaga kesehatan di daerah terpencil: You will never walk alone, you will never serve alone,” tegas Agus.
32 Relawan, Spesialis Lengkap
Menurut Agus, terdapat total 32 relawan ikut dalam pelayaran kali ini. Tenaga medis yang diterjunkan meliputi dokter spesialis bedah umum, anestesi, obstetri dan ginekologi, bedah plastik, penyakit dalam, kardiologi, pediatri, pulmonologi, mata dan saraf.
Mereka diperkuat oleh dokter umum, apoteker, analis kesehatan, tenaga kesehatan masyarakat, dan ahli pengobatan tradisional. Dukungan penuh turut diberikan oleh RSUD Dr Soetomo Surabaya, PT Pelindo, PT Pelindo Marine Service, PT Aperindo, Yayasan Samudera Peduli, IDI Cabang Surabaya, dan BPJS Kesehatan.
Agus menegaskan bahwa misi kesehatan RSKKA dijadwalkan berlangsung hingga seluruh rute kepulauan selesai ditempuh. “Harapannya, perjalanan ini tidak hanya mengobati masyarakat, tetapi juga mengangkat martabat kesehatan warga di wilayah terluar Indonesia,” pungkas Agus.(*)
Kontributor: PKIP
Editor: Abdel Rafi



