JAKARTA – RPX, perusahaan penyedia layanan pengiriman ekspres dan solusi logistik terpadu mengumumkan kesepakatan bisnis bersama PT Unilever Indonesia Tbk. RPX melalui salah satu pilar bisnisnya yaitu Logistics, dalam kerjasama ini menyediakan paket jasa logistik terpadu, yang meliputi distribusi barang, armada pengiriman andal, sumber daya manusia, peralatan penanganan barang, penyimpanan, penanganan barang jadi, pengemasan, persediaan barang, standar kesehatan dan keselamatan kerja.
Dalam memperkuat dan meningkatkan kebutuhan pelanggan dari jasa logistik distribusi darat, dimanapun pelanggan membutuhkannya, RPX mengoptimalkan kinerja dengan penerapan aplikasi Transportation Management System (WMS). Fasilitas ini dapat memberikan nilai tambah pelanggan, diantaranya melacak dan mengetahui status pengiriman barang melalui RPX Tracker, sehingga pelanggan akan tetap mempunyai kualitas manajemen waktu dan produktivitas distribusi.
Pada fase I kerjasama ini, wilayah distribusi mencakup DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Distribusi yang dilaksanakan RPX terfokus pada pusat produksi/pabrik Unilever di Cikarang, Jawa Barat ke pusat distribusi utama Unilever menggunakan armada jenis container, fuso dan trailer. Untuk selanjutnya dilakukan penyimpanan sementara dan penangangan persediaan barang di gudang Unilever.
Kebutuhan pengiriman barang ke luar Pulau Jawa dan luar negeri, RPX mengangkut barang dari pabrik Unilever ke pelabuhan laut dengan mengandalkan container dan trailer. Rubianto Mukti Wibowo, Vice President Logistics and Sales Retail dari RPX Group menyatakan RPX sangat bangga melayani dan bermitra dengan Unilever.
“Hal ini semakin memperkuat posisi RPX sekaligus menambah portofolio RPX dalam memenuhi kebutuhan pelanggandi sektor bisnis fast moving constumers good (FMCG) berdasarkan pertumbuhan industrinya dan permintaan pasar yang kian tumbuh cepat,” ujar Rubianto Mukti Wibowo kepada redaksi cakrawarta.com, Selasa (20/9/2016).
Untuk diketahui, data Kantar Worldpanel Indonesia menyebutkan bahwa total industri FMCG Indonesia tumbuh 5,9% di kuartal II 2016 dibandingkan dengan kuartal II 2015. Pertumbuhan positif terlihat di pasar modern dan perdagangan tradisional. Untuk pasar modern terutama didorong perkembangan minimarket dan supermarket.
Pada kuartal II tahun 2016, pertumbuhan terjadi di segmen kebutuhan pribadi dan rumah tangga. Hal ini dilatarbelakangi jumlah penduduk Indonesia mencapai 255,5 juta jiwa dimana total rumah tangga berkisar 65,1 juta dan 68% berada pada usia produktif yakni usia 15 – 64 tahun.
“Jika berbicara peluang FMCG di Indonesia, diproyeksikan masih dinilai profitabel dari sisi konsumsi. Secara garis besar, bisnisnya menarik dan menjanjikan. Masyarakat di kawasan perkotaan maupun pedesaan terus membutuhkan produk tersebut menurut tingkat dasar konsumsinya. Penangangan barang modern dan distribusi yang tepat adalah salah satu solusinya,” pungkas Rubianto.
Dari kolaborasi bisnis ini, RPX optimistis menargetkan pertumbuhan bisnis logistik meningkat lebih 30% hingga 2016. Untuk layanan pergudangan berada pada level positif di lebih 15% pertahun.
(dp/bti)