JAKARTA – Masa depan DKI Jakarta saat ini dinilai telah lari semakin menjauh dari cita-cita luhur yang pro wong cilik, berbasis pelayanan, dan partisipasi warga. Kenyataan itu semakin dipertegas dengan sikap politik PDI Perjuangannya yang melalui keputusannya semalam (20/9/2016) mendukung dan merekomendasikan kembali Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok sebagai Calon Gubernur DKI pada Pilkada 2017 mendatang. Hal tersebut disampai beberapa kader PDIP di level akar rumput.
PDIP disebut telah menghianati jutaan mimpi rakyat miskin yang terancam hidupnya oleh program penggusuran yang dicanangkan oleh Ahok selama menjabat Gubernur dua tahun terakhir.
“PDIP dan Megawati Soekarno Putri, telah menghianati kami. Kami yang sejak awal mendukung serta mengharapkan PDIP untuk tidak mendukung Ahok, tapi kenyataannya justru mengeluarkan keputusan mendukung Ahok. Bagi kami keputusan ini sudah memperjelas bahwa PDIP telah menjadi partai yang anti wong cilik karena sudah tidak lagi memperdulikan nasib kami sebagai wong cilik yang hidup sengsara dengan kepemimpinan Ahok yang anti rakyat dan demokrasi,” ujar Deni Aryanto, Ketua RT 04 Guji Baru, Rabu (21/9/2016).
Deni menambahkan, dengan mendukung Ahok, PDIP telah menjual harga dirinya sebagai partai dan lebih memilih kepentingan pemodal yang selama dua tahun belakangan ini telah merusak tatanan hidup masyarakat miskin di Jakarta.
Sementara itu, menurut Jones Naibaho, Ketua RW 09 Rawa Badak Selatan, PDIP dinilai lupa bahwa kemenangan yang dicapai pada masa Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 adalah berkat dukungan dari segenap basis tradisional yang selama ini justru menolak kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur.
“Kami yang tergabung dalam basis akar rumput PDIP, akan mencabut seluruh dukungan yang selama ini kami berikan kepada PDIP, dukungan yang diberikan oleh PDIP melalui Ketua Umum Megawati Soekarno Putri kepada Ahok adalah tindakan penghianatan terhadap aspirasi basis akar rumput. Kami akan tetap berkomitmen untuk menolak Ahok menjadi gubernur dan kami siap untuk melawan keputusan dan keluar dari partai demi prinsip dan komitmen tersebut,” tegas Ketua RW 09- Rawa Badak Selatan, Jones Naibaho.
Bagi Jones yang juga adalah kader dari PDIP, sejak awal berharap agar PDIP melalu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri, untuk tidak mengeluarkan rekomendasi kepada Ahok, serta menginginkan pemimpin alternatif selain Ahok yang mampu menjadikan Jakarta lebih baik dan tidak seperti sekarang ini.
“Mendukung Ahok berarti telah menghianati suara kami sebagai pendukung dan basis setia PDIP, untuk itu demi menguatkan tekad dan komitmen hari ini kami mengkonsolidasikan dan membulatkan diri untuk menolak Ahok dan segera mencari pemimpin alternatif yang pro wong cilik untuk memimpin Jakarta,” papar Jones memungkasi pernyataannya.
(bm/bti)