SURABAYA – Bagi anda warga Surabaya dan pecinta kuliner khas Jepang, tentu tak sulit mencari resto atau kafe yang menyajikan menu-menu khas Negeri Matahari Terbit itu.
Tetapi tak semua dari pecinta kuliner khas Jepang, mengetahui salah satu destinasi kuliner Jepang ini di Surabaya. Karena selain tempatnya agak masuk, juga tak gencar promosi. Menariknya, nuansa, suasana dan menunya bisa dijamin rasa dan kualitasnya. Sebelas dua belas dengan yang ada di Jepang.
Tempat tersebut adalah resto NARAI by Gifu yang berlokasi di Jalan Kertajaya Indah Timur IX Nomor 33, Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur 60117 ini termasuk dalam hidden gem resto kuliner khas Jepang di Surabaya. Buka setiap hari mulai pukul 10.30 dan tutup pukul 21.30 wib.
Hanya saran kalau ke sini jangan saat weekend atau akhir pekan karena dijamin antriannya panjang. Pengunjungnya pun sangat segmented serta didominasi kalangan menengah ke atas. Karena itu, bisa jadi alasan mengapa resto ini bisa dikatakan tidak gencar promosi. Selain karena lokasi yang masuk, ruangan yang khas Jepang dimana tidak terlalu luas, juga karena jumlah kursi tersedia tidak terlalu banyak. Meski restonya terbilang kecil tetapi pengunjung tetap nyaman dengan jarak aman untuk bergerak leluasa.
Yang menarik di dari NARAI by Gifu ini bisa dikatakan rasanya mirip dengan aslinya di Jepang dan atau resto besar dan terkenal yang sudah ada tetapi dengan harga yang bukan hanya terjangkau tetapi fantastis murahnya. Pepatah khas food reviewer mungkin bisa dipakai “rasa bintang lima, harga kaki lima” dan sangat tepat menggambarkan NARAI by Gifu ini.
Mengenai review bagus dan presisi mengenai NARAI by Gifu ini, diungkapkan oleh salah satu pengunjung yang ditemui tim cakrawarta.com beberapa waktu lalu, Laura Navika Yamani, Ph.D. Wanita asli Surabaya yang menghabiskan waktunya untuk studi S3 di Jepang dari 2012 hingga 2016 itu mengatakan bahwa NARAI by Gifu mengingatkan dirinya pada saat dirinya sedang studi di Jepang.
“Tempat ini menurutku hampir mendekati Resto Jepang secara desain interiornya maupun menu-menu yang ditawarkan.
Karena saya pernah tinggal lumayan lama di Jepang, sehingga saya bisa merasakan kesan berada di Resto Jepang yang sesungguhnya,” ujar Laura.
Selain itu, mengenai kualitas rasa dari menu-menu yang ada juga diakui oleh dosen Epidemiologi Universitas Airlangga itu.
“Harganya cukup murah dengan rasa yang mendekati makanan Jepang. Jadi bisa mengobati rasa rindu dengan kuliner Jepang,” imbuhnya.
Laura berkisah bahwa ketika dirinya masuk ke NARAI by Gifu, seperti sedang dibawa kembali atau flashback saat masih di Jepang.
“Kalau di Surabaya mungkin dulu ketika penat dengan pekerjaan, keinginan untuk jalan-jalan dan belanja tapi setelah di Jepang penat bisa diobati dengan kulinernya. Taste makanan Jepang yang minimalis bumbu membuat dapat merasakan lezatnya bahan-bahan utama yang digunakan misalkan mienya, ikannya, bahkan nasinya,” papar epidemiolog yang rajin mengunjungi resto atau kafe Jepang yang ada di Surabaya.
“Ciri khas makanan Jepang adalah bumbu minimalis yang dipakai bukan berarti rasanya juga minimalis. Malah sebaliknya, kita betul-betul dibuat menikmati rasa asli bahan utama yang dipakai,” tambahnya.
Laura menambahkan bahwa kuliner Jepang mengedepankan kualitas bahan utama yakni bahan yang fresh dan juga kualitas bahan yang baik akan diperhatikan sebelum menjadi olahan makanan berbagai macam dan itu seolah tergambar dari menu-menu yang selalu ia pesan di NARAI by Gifu.
“Saat ini menjamur resto-resto Jepang yang menawarkan berbagai menu dan banyak penikmatnya termasuk teman saya asli Eropa. Setelah menikmati makanan Indonesia yang kedua mencari rekomendasi makanan Jepang di Indonesia dan saya merekomendasikan NARAI by Gifu ini,” pungkasnya.
(bus/bti)
