SURABAYA – “Jangan takut untuk bermimpi. Lukis indah mimpimu, wujudkan, lalu ceritakan pada dunia,” begitulah prinsip hidup Nafisa, prinsip yang mengantarkannya pada segudang prestasi dari talenta seni berbicara yang dimilikinya.
Di usianya yang masih 15 tahun, Nafisa sudah pernah diundang tampil di layar kaca karena prestasi positifnya serta menyabet prestasi di tingkat nasional.
Saat ditemui di sekolahnya, SMA Al-Hikmah Surabaya, Nafisa menuturkan bahwa ia menyukai seni berbicara sejak kecil.
“Sudah dari kecil (suka seni berbicara, red.). Dulu, awalnya dari SD di Al-Hikmah mulai mendongeng, sudah mulai baca puisi, sudah mulai bercerita.” paparnya.
Kemudian, lambat laun skill Nafisa pun bertambah, seperti mendongeng menggunakan boneka tangan.
“Setelah mencoba, kok suka.. Soalnya bisa peranin banyak karakter. Bisa jadi nenek, putri, princess, bahkan bisa jadi. pangeran… Setelah itu mencoba tantangan baru menggunakan bahasa inggris.” ucap Nafisa Afadhilia Pua Geno, nama lengkap Nafisa.
Lalu saat SMA, pertama kalinya Nafisa mencoba skill VO atau voice over. Kepada tim Cakrawarta, Nafisa pun mencoba menirukan suara iklan dari Spotify dan suara panggilan ketika pintu teater bioskop telah dibuka dengan mirip dan empuk di telinga.
Tak berhenti di situ, di kelas ekstrakulikuler public speaking SMA Al-Hikmah pun, Nafisa bisa belajar menjadi penyiar radio.
“Kita diajarin jadi penyiar radio. Itu ilmu baru juga dan sangat menarik. Mungkin next bisa cari lomba penyiar radio,” ucap Nafisa yang masih duduk di kelas X itu.
Kemudian, ketika Nafisa ditanya prestasi-prestasi apa yang sudah diraih, ternyata banyak sekali. Di antaranya Terbaik 1 Lomba Literasional Kementerian Riset dan Teknologi 2021, Juara 2 Lomba Voice Over CEHFS Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 2023, The Voice Kids Indonesia Season 4 2021 team Isyana, serta pernah menjadi Special Guest Performer The International Kids Conference 2022 by Krya.
Walaupun segudang prestasi telah diraih, namun tak menyurutkan langkah pengabdian sosial dan kemanusiaan Nafisa, terbukti ia tergabung pula dalam komunitas Teman Tuli dan ikut menjadi relawan Gempa di Lumajang.
“Saya selalu percaya bahwa Allah itu ciptakan setiap manusia dengan keistimewaan masing-masing. Mereka yang istimewa saja punya semangat luar biasa. Kita, Allah berikan banyak kemudahan, harusnya kita bisa melakukan sesuatu untuk membantu mereka dan bermanfaat untuk semua,” tandas Nafisa penuh inspirasi sekaligus mengakhiri keterangannya.
(rafel/bus)
