Sunday, May 25, 2025
spot_img
HomeSains TeknologiKesehatanMengejutkan! Bekam Ternyata Terbukti Ilmiah, Bisa Bantu Pemulihan Pasca-Stroke dan Cedera

Mengejutkan! Bekam Ternyata Terbukti Ilmiah, Bisa Bantu Pemulihan Pasca-Stroke dan Cedera

ilustrasi. (gambar: tim Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Siapa sangka, terapi bekam yang selama ini dianggap sekadar pengobatan alternatif tradisional, kini mulai menembus batas dunia medis. Fakta mencengangkan ini diungkap langsung oleh Prof. Dr. Imam Subadi, dr., SpKFRNM (K), dalam orasi ilmiahnya saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), pada Kamis (22/5/2025) di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR-C Unair, Surabaya.

Dalam paparannya, Prof Imam menyebutkan bahwa bekam bukan hanya tradisi warisan leluhur, tapi kini memiliki landasan ilmiah kuat dalam praktik Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (KFR). Penelitian terkini bahkan menunjukkan bahwa bekam bisa membantu mengurangi nyeri, memperlancar aliran darah, serta mengontrol peradangan secara signifikan.

“Sudah waktunya masyarakat mendapat layanan bekam yang terstandar, dan dunia medis mengakui manfaatnya lewat bukti ilmiah,” tegasnya penuh keyakinan.

Dari Tradisi Menuju Bukti Klinik

Prof. Imam menjelaskan, terapi bekam sejauh ini memang masih menghadapi tantangan. Belum adanya standar medis yang baku membuat praktik bekam rawan menimbulkan infeksi akibat alat yang tidak steril, belum lagi klaim berlebihan yang belum teruji ilmiah.

PProf. Dr. Imam Subadi, dr., SpKFRNM (K), dalam orasi ilmiahnya saat dikukuhkan sebagai Guru Besar di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR-C Unair, Surabaya, Kamis (22/5/2025). (foto: Unair for Cakrawarta)

Namun kini, anggapan itu mulai bergeser. Dengan pendekatan KFR, bekam terbukti bermanfaat sebagai terapi tambahan untuk nyeri kronis seperti osteoarthritis, nyeri otot, hingga rehabilitasi pasca-stroke atau cedera olahraga.

Bekam Masuk Rumah Sakit?

Prof. Imam pun mendorong agar bekam masuk dalam sistem pelayanan medis resmi. Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan antara lain: menyusun pedoman klinis, memberikan pelatihan dan sertifikasi tenaga medis, serta memperkuat riset berbasis bukti.

“Bekam bisa menjadi bagian dari kedokteran modern, bukan sekadar alternatif — melainkan terapi ilmiah yang aman dan berdaya guna untuk memulihkan fungsi serta kualitas hidup pasien,” ujarnya mantap.

Dengan integrasi pada sistem kesehatan nasional, masyarakat akan lebih mudah mengakses layanan bekam yang aman, profesional, dan teruji. Sebuah langkah besar yang menjembatani dunia tradisional dengan sains modern. (*)

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular