Wednesday, March 26, 2025
spot_img
HomePendidikanDunia KampusMembanggakan, Dosen Ini Dapat Hibah Penelitian Tiga Instansi International

Membanggakan, Dosen Ini Dapat Hibah Penelitian Tiga Instansi International

Dosen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Antonious R. Pujo P. Dirinya sukses meraih dana hibah penelitian langsung dari 3 lembaga international. (foto: istimewa)

SURABAYA – Dosen merupakan ujung tombak pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Tugas utama dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan adalah mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam konteks penelitian tersebut, seorang dosen bernama Antonious R. Pujo P., PhD., meraih prestasi membanggakan dimana ia mampu meraih dana hibah penelitian dari 3 institusi internasional sekaligus.

Dosen Program Studi Kejepangan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (STUJEP FIB Unair) berhasil meraih hibah untuk empat judul penelitian miliknya yaitu South Asia, Soeutheast Asia, and Taiwanese Universities Join Research Scheme (SATU JRS), National Research Foundation (NRF) Korea dan Sumitomo Foundation Jepang.

Untuk SATU JRS merupakan dana hibah penelitian yang diberikan langsung oleh Unair dimana Antonius berhasil meraih skema penelitian join riset bersama peneliti dari Universiti Malaya dan De La Salle University Filipina.

Tahapan seleksi dari hibah tersebut terdiri dari pengiriman proposal penelitian, mencari partner peneliti dari konsorsium SATU JRS, kemudian seleksi oleh para panitia SATU JRS untuk mendapatkan pembiayaan dari Unair.

Pada skema penelitian itu, Antonious mengusulkan judul “(UNAIR 37) Problems and Strategies of Indonesian and Filipino Migrant Workers in Japan in Dealing with the Cultural Clashes,” dan “(DLSU 02) Experiences of Indonesian and Filipino Migrant Workers in Japan”.

“Kami mengangkat isu tentang kesejahteraan para pekerja migran di Jepang dan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan budaya baru,” ujar Antonius pada media ini.

Kedua penelitian tersebut bertujuan, lanjut Antonius, untuk memetakan berbagai permasalahan yang dihadapi caregivers Indonesia dan Filipina sebagai sesama bangsa Asia Tenggara yang memiliki kemiripan latar budaya yang bekerja di Jepang.

“Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana mereka mencari jalan keluar dari berbagai kesulitan tersebut sehingga dapat bertahan hidup di negara yang berbeda budaya dengan mereka. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah yang berhubungan maupun bagi masyarakat di kedua negara yang ingin berkarir di Jepang,” paparnya.

Sementara itu, mengenai dana hibah dari lembaga asal Korea Selatan, Antonius menyebutkan bahwa dirinya berhasil meraih skema penelitian join riset bersama peneliti dari Korea University.

“Tahapan seleksi dari hibah ini terdiri dari pengiriman proposal penelitian kepada para tim peneliti asal Korea University. Kemudian, diumumkan hasil dari seleksi Panitia Seleksi NRF Korea. Disini kami mengusung tajuk penelitian A Study on Bilingual Literature in Indonesia During Japanese Occupation: Focused on Comparison with Japanese “Nanyo” Literature and Korean Bilingual Literature,” detailnya menjelaskan.

Isu utama dari penelitian tersebut, lanjut Antonius, adalah membahas persamaan dan perbedaan metode propaganda Jepang selama masa penjajahan di Korea dan Indonesia. Serta, dampak yang ditimbulkan terhadap masing-masing negara terutama di bidang media dan sastra.

“Hal ini sangat menarik untuk dikaji apabila kita ingin mengetahui persamaan dan perbedaan kesusastraan Jepang yang ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Jepang dan bahasa lokal baik Indonesia dan Korea serta untuk mengetahui dampak bagi perkembangan kesusastraan Jepang dan lokal di kedua negara yaitu Indonesia dan Korea terutama selama masa penjajahan Jepang,” tukasnya menggambarkan detail risetnya bersama peneliti dari Korea Selatan itu.

Untuk dana hibah dari Jepang, menurut Antonius, walaupun tahapan seleksi yang ditempuh tidak jauh berbeda dari NRF Korea, namun skema penelitian yang diterima olehnya berbeda dari sebelumnya karena pada kali ini ia harus melakukan riset tersebut secara individu.

Utuk Sumitomo Foundation, Antonius mengangkat isu utama terkait bagaimana kerja sama yang terjalin antara para cendekiawan Jepang dan Indonesia. Terutama, dalam penerbitan majalah propaganda Djawa Baroe di tahun 1943-1945.

“Saya mengangkat tema penelitian The Role of Japanese and Indonesian Intellectuals in Promoting Mutual Understanding Between Indonesian and Japanese People Through the Publication of Magazine Djawa Baroe in 1943-1945,” katanya.

Menurut Antonius, riset itu untuk mengetahui lebih lanjut tentang peranan para cendekiawan Jepang dan Indonesia yang terlibat dalam media propaganda di Indonesia. Terutama, dalam penerbitan majalah Djawa Baroe pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Antonious juga mengungkapkan alasan dari seluruh topik yang diajukan karena tema yang ia miliki menarik.

“Tema penelitian yang saya ajukan ini sangat menarik dan saya juga ingin mengetahui suatu permasalahan dari berbagai macam perspektif. Terutama dari negara lain yang memiliki pengalaman yang sama terhadap suatu permasalahan,” ucapnya.

Sebelumnya, Antonious mengaku sempat mengalami kesulitan dalam mengatur waktu diskusi dengan sesama peneliti. Sebab, kesibukan para anggota serta kesulitan mencari referensi naskah asli di Indonesia. Untuk itu ia harus pergi ke Jepang atau negara lain yang memiliki koleksi bahan penelitian secara digital.

Segala tantangan tersebut ia hadapi dengan sungguh-sungguh hingga berhasil memenangkan hibah penelitian itu. Ia mengaku sangat senang dan bangga atas kepercayaan yang telah ia peroleh.

“Saya senang dan bangga bisa mendapatkan kepercayaan dari pemberi dana hibah serta bersemangat bisa menjalin kerja sama dengan peneliti lain di luar negeri,” ujarnya.

Ia juga berharap ke depannya dapat menghasilkan temuan baru yang dapat dipublikasikan di jurnal ilmiah bereputasi nasional dan internasional serta memiliki kebermanfaatan bagi banyak orang.

(mar/pkip/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular