Saturday, April 20, 2024
HomeHukumKapolri Diminta Batalkan Turnamen Piala Bhayangkara

Kapolri Diminta Batalkan Turnamen Piala Bhayangkara

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane

JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane meminta Kapolri Jenderal Badroeddin Haiti untuk membatalkan turnamen Piala Bhayangkara, yang rencananya dimulai di Palembang (Sumsel) pada 27 Februari 2016 mendatang. Menurut Neta tugas Polri adalah menjaga keamanan di negeri ini dan bukan latah ikut-ikutan mengurus sepakbola nasional yang saat ini sedang curat-marut karena ulah mafia sepakbola.

“IPW mendapat, pertanyaan dari sejumlah pihak, terutama para jenderal senior kepolisian, kenapa Polri ikut-ikutan latah membuat turnamen sepakbola dengan label Piala Bhayangkara. Apakah Polri sudah tidak punya kerjaan lagi sehingga harus latah ikut-ikutan membuat turnamen sepakbola,” ujar Neta dalam keterangan persnya yang diterima redaksi cakrawarta, Rabu (3/2/2016).

Padahal menurut Neta, ancaman terorisme masih tinggi dan angka kejahatan masih sangat tinggi. Pihaknya merilis pada Januari 2016 saja ada 34 orang dibunuh, bahkan di Januari 2015 saja ada lima anggota Polri dibunuh.

Neta mempertanyakan dari mana Polri mendapatkan dana untuk membiayai Piala Bhayangkara yang notabene biayanya bisa mencapai ratusan miliar. Sementara selama ini Polri selalu mengeluh kekurangan dana operasional, bahkan untuk bahan bakar mobil patroli saja Polri hanya mampu memberikan 5 (lima) liter premium perhari.

“Ironisnya, kok bisa-bisanya Polri membuat Piala Bhayangkara yang menghabiskan dana ratusan miliar rupiah. Apakah elit-elit Polri tidak memahami perasaan jajaran kepolisian di lapangan yang terpaksa harus pungli untuk menutup biaya operasionalnya, sementara di atas asyik-asyikan menghambur-hamburkan ratusan miliar untuk membuat Piala Bhayangkara yang tidak jelas manfaatnya,” tegasnya.

Neta menambahkan pihaknya sangat menyayangkan, jika Polri menghambur-hamburkan uang tanpa manfaat yang jelas. Sebab turnamen sepakbola Piala Bhayangkara tidak ada manfaatnya bagi institusi Polri maupun anggota Polri secara keseluruhan. “Yang ada justru akan mempermalukan institusi Polri, jika honor pemain dan hadiah untuk pemenang tidak diberikan tepat waktu, seperti beberapa turnamen sepakbola terdahulu,” paparnya.

Untuk itu, IPW menilai Kapolri harus membatalkan Piala Bhayangkara karena Polri tidak perlu pencitraan dengan membuat turnamen sepakbola. Neta justru mengharapkan Polri konsentrasi dengan tugasnya menjaga kamtibmas, mendeteksi kemungkinan serangan teror bom dari ISIS dan menekan angka kriminalitas yang kian tinggi.

“Daripada dana ratusan miliar rupiah untuk membuat Piala Bhayangkara yang tidak jelas manfaatnya, lebih baik dananya dialokasikan untuk memperbanyak patroli polisi di daerah-daerah rawan dan strategis, yang jelas-jelas bermanfaat untuk masyarakat,” tutup Neta mengakhiri keterangan persnya.

(nsp/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular