PASURUAN – Forum permusyawaratan tertinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur yang dihelat dalam konferensi wilayah (konferwil) ke-XXI IPNU berhasil dilaksanakan. Bertempat di Balai Latihan Kerja Kabupaten Pasuruan konferwil IPNU diadakan mulai tanggal 1 – 3 Mei kemarin.
Acara yang mengambil tema “Mengokohkan Eksistensi Menuju Jawa Timur Berprestasi” itu dibuka oleh Wakil Gubenur Jawa Timur, H. Saifullah Yusuf dengan didampingi Ketua Tanfidziyah PWNU, KH. Hasan Mutawakkil Alallah.
Selain sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi kader IPNU se-Jawa Timur, konferwil ke-XXI ini juga membahas tentang garis besar arah gerakan IPNU Jawa Timur tiga tahun ke depan. Hal ini terakomodir dalam komisi program, organisasi dan rekomendasi.
Namun yang menjadi topik hangat selama konferensi berlangsung adalah agenda untuk memilih ketua IPNU Jawa Timur masa khidmat 2015-2018. Ada 41 cabang IPNU se-Jawa Timur yang memiliki hak suara untuk menentukan ketua IPNU Jawa Timur ke depan menggantikan Imam Fadli yang telah domisioner.
Setelah melalui tahap pencalonan, ada dua nama kandidat yang muncul. Nama pertama adalah rekan Abdul Rozaq, mantan ketua cabang IPNU Bangil dan Haikal Atiq Zamzamy yang merupakan wakil ketua PW IPNU Jawa Timur masa khidmat 2012-2015. Dalam tahap pemilihan Haikal ditetapkan sebagai ketua terpilih untuk memimpin IPNU Jawa Timur ke depan setelah memperoleh dukungan 22 suara. Berbanding tipis dengan Rozaq yang mendapat 19 suara.
“Amanah ini akan kami jadikan sebagai media perjuangan membawa IPNU Jawa Timur yang memiliki eksistensi dan prestasi. Tidak hanya dalam skala regional, namun nasional bahkan internasioanal.” Ungkap Haikal dalam sambutannya sebagai ketua terpilih.
Haikal yang merupakan kader asal Kabupaten Jember ini juga berjanji untuk meningkatkan kualitas kader IPNU tanpa ada perbedaan, baik yang mendukung atau pun tidak. Hal ini senada dengan sambutan penutupan oleh Muzammil Syafií, SH. M.Si selaku ketua Majlis Alumni IPNU Jawa Timur.
“Setelah pemilihan tidak ada lagi pendukung ini, pendukung itu, semua satu kembali menjadi IPNU Jawa Timur.” tandas Muzammil. (Ayung)
