Monday, April 21, 2025
spot_img
HomePendidikanDunia KampusJoki Tugas Akademik, Nasih: Unair Punya Cara Beragam Identifikasi Kecurangan!

Joki Tugas Akademik, Nasih: Unair Punya Cara Beragam Identifikasi Kecurangan!

Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Mohammad Nasih. (foto: Unair)

Surabaya, – Belakangan ini, media sosial tengah diramaikan dengan maraknya fenomena joki tugas akademik. Bahkan, mencuat fakta bahwa terdapat penyedia jasa joki tugas yang sukses membentuk perusahaan. Hal tersebut lantas menuai berbagai tanggapan negatif dari warganet.

Berkaitan dengan hal tersebut, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih mengatakan bahwa fenomena joki tugas akademik ini tidak selaras dengan napas dan tujuan pendidikan. Joki tugas bisa dikategorikan sebagai pembohongan lantaran tidak sesuai dengan nilai-nilai dan etika akademis.

“Bagi saya ini tidak etis dan tidak akademis. Dalam banyak hal, ini bisa masuk dalam kategori pembohongan, paling tidak dalam institusi pendidikan,” ucapnya dalam keterangan, Jumat (26/7/2024).

Nasih menjelaskan bahwa ada beberapa kemungkinan penyebab maraknya joki tugas akademik. Salah satunya, lanjut Nasih, adanya ketidaksadaran arti penting pendidikan. “Bahwa pendidikan itu mengembangkan potensi diri, bukan orang lain. Mungkin mereka menerjemahkan berikutnya yang penting lulus secara administratif dan dapat ijazah,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Nasih,  kebutuhan ekonomi juga dapat menjadi pendorong maraknya joki skripsi. Adanya permintaan memicu banyaknya layanan joki tugas akademik bermunculan. “Dari sisi ekonomi, di mana ada demand ya ada supply sehingga akhirnya menjamur ada tawaran di mana-mana,” tukasnya.

Karena itulah, Nasih menegaskan bahwa Unair yang dipimpinnya akan terus berkomitmen memberantas tindakan joki tugas akademik yang melibatkan Sivitas akademika di internal Unair. Upaya yang dilakukan Unair, lanjut Nasih untuk mengidentifikasi tindakan curang tersebut terbilang beragam. Misalnya, jika menyangkut karya tulis, pihak universitas akan melakukan pemeriksaan melakukan teknologi atau media khusus. Kemudian, mahasiswa juga akan diminta untuk mempresentasikan karya.

“Mempresentasikan itu penting karena untuk melihat apa itu punya orang lain atau tidak. Sekali lagi mekanisme di Unair hasil karya itu dipresentasikan, termasuk skripsi,” tegasnya.

Selain presentasi, mekanisme lainnya, lanjut Nasih, yang Unair jalankan adalah dengan mempublikasikan karya tulis mahasiswa. “Selain itu, skripsi kan juga pasti dipublikasikan di berbagai media jadi pasti akan ketahuan kalau ada yang hasil kerjanya orang lain karena mudah saja untuk mengidentifikasi apakah karya itu kita sendiri atau orang lain,” imbuh Nasih sekali lagi.

Dengan adanya upaya-upaya tersebut, lanjut Nasih, harapannya Unair khususnya dan dunia pendidikan secara lebih luas, dapat mengeliminasi tindak kecurangan dalam bentuk apa pun.

“Lagi dan lagi, kita tetap harus mengeliminasi kondisi ini karena itu tidak sejalan dengan napas dan tujuan pendidikan,” pungkas pria yang juga merupakan guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu.

(khefti/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular