Wednesday, May 1, 2024
HomeSains TeknologiKesehatanJelang Dilantik, REKAN Indonesia Minta Anies-Sandi Audit Pembangunan 18 Puskesmas

Jelang Dilantik, REKAN Indonesia Minta Anies-Sandi Audit Pembangunan 18 Puskesmas

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih yang akan dilantik Senin (16/10/2017) pekan depan di Istana Negara, Jakarta.
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih yang akan dilantik Senin (16/10/2017) pekan depan di Istana Negara, Jakarta.

JAKARTA – Senin (16/10/2017) warga DKI Jakarta akan memiliki pemimpin baru. Pekan depan, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara.

Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia menilai ada harapan besar warga DKI terhadap gubernur baru nanti untuk dapat membawa perubahan, kondisi yang kondusif dan tidak melakukan pencitraan semata.

“Anies-Sandi adalah harapan baru yang menggantung tinggi. Banyak problem DKI yang harus diselesaikan Anies-Sandi akibat peninggalan rezim gaduh sebelumnya,” ujar Ketua Nasional Rekan Indonesia, Agung Nugroho kepada redaksi cakrawarta.com, Jumat (13/10/2017) pagi.

Agung menambahkan, bahwa pihak Rekan Indonesia memiliki harapan khusus kepada duet Anies-Sandi. Rekan Indonesia yang saat ini masih terus berjuang guna membuktikan dugaan korupsi pada pembangunan 18 Puskesmas di DKI yang menggunakan anggaran tahun 2016.

Agung menyatakan pembangunan 18 puskesmas di DKI harus segera diaudit mengingat dinkes menyatakan pembangunannya sudah selesai.

“Kami berharap audit terhadap pembangunan 18 puskesmas di DKI dapat segera dilakukan oleh Anies-Sandi pasca resmi dilantik nanti,” imbuh Agung.

Apalagi, menurut Agung, pihak Bareskrim Polri sudah menyatakan ada indikasi korupsi. Karena itu, pihaknya menilai sudah selayaknya dilakukan audit.

“Jika terbukti. Membuktikan kepada masyarakat secara terang-benderang bahwa rezim sebelumnya yang mencitrakan diri sebagai rezim bersih ternyata penuh dengan indikasi korupsi,” tegasnya.

Menurut Agung, indikasi dugaan korupsi terhadap pembangunan 18 puskesmas semakin kuat dengan dijaga ketatnya pintu masuk ke lantai atas pada saat peresmian sehingga orang tidak dapat naik ke lantai atas.

“Kenapa kok sudah diresmikan tapi untuk ke lantai atas masih dijaga satpam dan tidak diperbolehkan untuk naik ke atas. Kalau nggak untuk menutupi sesuatu apa dong jadinya?” tandasnya dengan nada retoris.

(bus/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular